Kaji Model Pembelajaran Berperspektif Lingkungan, Siti Patonah Raih Gelar Doktor

Model pembelajaran di sekolah yang mengedepankan semangat kepedulian lingkungan kian hari semakin mendesak untuk diterapkan. Kerusakan lingkungan akibat pembangunan tak bisa dielakkan. Namun, bukan berarti hal itu bisa dibiarkan saja

“Salah satu model pembelajaran yang cocok dengan semangat cinta lingkungan ialah Science tehnology learning cycle atau STLC,” ungkap Siti Patonah, Dosen Pendidikan Fisika, Universitas PGRI Semarang, dalam ujian tertutup Program Doktor Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret, Solo, secara daring, di Gedung Pusat lantai 2, UPGRIS, 7 Januari 2021. Inti dari model pembelajaran ini ialah menitikberatkan pada berpikir kritis dan punya kepedulian lingkungan.

Siti Patonah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Model Pembelajaran Science Technology Learning Cycle (Stlc) Pada Mata Kuliah Ipa Untuk Pemberdayaan  Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kepedulian Lingkungan Bagi Mahasiswa”. Berlaku sebagai Promotor Prof. Sentot Budi Rahardjo, Ph.D; Co. Promotor I Prof. Drs. Cari, M.A, M. Sc, Ph.D; Co. Promotor II Prof. Dr. rer.nat Sajidan, M. Si.

Dalam disertasinya, Siti Patonah salah satunya menyoal bagaimana kelayakan model pembelajaran STLC yang dapat memberdayakan keterampilan berpikir kritis dan kepedulian lingkungan pada mahasiswa calon guru sekolah dasar. Ia menguji kelayakan model pembelajaran STLC yang dapat memberdayakan keterampilan berpikir kritis dan kepedulian lingkungan  pada mahasiswa calon guru sekolah dasar.

Menurutnya, penerapan metode pembelajaran STLC ini penting untuk memfasilitasi munculnya berbagai solusi dalam mengatasi  masalah lingkungan hidup. Selain itu, Siti Patonah juga menyimpulkan bahwa karakteristik model pembelajaran STLC sanggup mengintegrasikan antara berpikir induktif dan berpikir deduktif dalam mempelajari IPA bagi calon guru SD.

“Dalam hal ini, pembelajaran ini punya 6 sintaks, yaitu observation, manipulation, design of applied technology, application, sharing dan writing. Keenam sintaks model STLC dapat memberdayakan keterampilan berpikir kritis dan kepedulian lingkungan,” ungkap Siti. Selain itu, model STLC layak untuk memberdayakan keterampilan berpikir kritis dan kepedulian lingkungan.

Model STLC juga efektif untuk memberdayakan keterampilan berpikir kritis dan kepedulian lingkungan. “Terdapat perbedaan signifikan kemampuan berpikir kritis dan kepedulian lingkungan sebelum dan sesudah pembelajaran ditandai dengan skor effect size yang tinggi dan N-Gain yang meningkat pada setiap siklus. 95% mahasiswa memberikan respons yang sangat baik terhadap model pembelajaran STLC,” pungkasnya.

 

 

Leave a Reply