Salah satu poin utama tujuan Program Merdeka Belajar dari Kemdikbud ialah terwujudnya sumber daya manusia yang punya keunggulan dalam hal kepemimpinan, kreatifitas, dan gotong royong. Menyikapi ini, Universitas PGRI Semarang terus mengupayakan program-program yang mendukung terbentuknya lulusan yang unggul.
“Program kredit transfer internasional ini jalan yang tepat untuk memunculkan SDM yg bermutu. Tidak hanya sarjana biasa, tapi juga calon pemimpin,” ungkap Rektor UPGRIS, Dr.Muhdi,S.H.,M.Hum, dalam acara Pelepasan dan Pembekalan Mahasiswa, International Credit Transfer Program, di Gedung Pusat Lantai 2, 30 Agustus 2021.
Menurut Muhdi, mengikuti kelas internasional adalah salah satu keputusan berani, mahasiswa berani ambil risiko. “Untuk mengikuti program ini harus mengusai bahasa Inggris dengan lebih intens, bahkan proses seleksinya pun ketat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Urusan Kerja Sama Internasional, Dr.Nur Hidayat, M.Hum, menyebut program ini sangat diminati mahasiswa. “Ada 124 mahasiswa yang akan mengikuti program online ini, dari berbagai fakultas,” ucapnya.
Menurut Nur Hidayat, program ini adalah implementasi dari MoU antara UPGRIS dengan beberapa kampus di luar negeri. “Implementasi “credit transfer” memasuk angkatan ke-3. Fokusnya ada pada magang industri, pertukaran industri, kewirausahaan dan kepemimpin. Juga publikasi bersama penelitian.”
Nur Hidayat menjelaskan, total 124 mahasiswa tersebut berasal dari: PAUD 23 mahasiswa; Pendidikan Bahasa Inggris 12 mahasiswa; PJKR 10 mahasiswa; Informatika 7 mahasiswa; Arsitektur 6 mahasiswa; Teknik elektro 14 mahasiswa; Teknologi Pangan 3 mahasiswa; Manajemen 200 mahasiswa.
Adapun kampus tujuan program ini adalah Don Mariano Marcos State University, Iloilo Science and Technology University, Tarlac Agricultural University, dan Mariano Marcos State University.