Sebanyak 2.739 mahasiswa baru mengikuti Pekan Orientasi Mahasiswa Baru (Poema) di Balairung, Jumat (12/9/2019). Termasuk tiga mahasiswa yang berasal dari luar negeri dari Liberia, Afganistan dan Filipina. Rektor UPGRIS, Dr Muhdi SH MHum menerangkan pihaknya menekankan kepada mahasiswa agar pentingnya membentuk pendidikan jatidiri jatidiri dan karakter yang nasionalis religius. Apalagi saat ini hal tersebut dirasa sangat perlu untuk menjaga kondusifitas.
“Kita sudah lakukan sekian waktu hal tersebut, tapi saat ini dirasa sangat penting sekali untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa kita saat ini. Kita tanamkan hal tersebut kepada para mahasiswa,” ujarnya. “Dalam skala nasional kita lihat hanya dengan peryataan, sikap yang dirasakan ada unsur diskriminatif atau apa yang dirasakan sangat keras dan efeknya bisa kita lihat sangat dahsyat saat ini. Untuk itu kita terus tanamkan kepada mahasiswa,” sambungnya.
“Dalam skala nasional kita lihat hanya dengan peryataan, sikap yang dirasakan ada unsur diskriminatif atau apa yang dirasakan sangat keras dan efeknya bisa kita lihat sangat dahsyat saat ini. Untuk itu kita terus tanamkan kepada mahasiswa,” sambungnya.
Dia menerangkan, dalam masa orientasi ini dia mendorong antarmahasiswa berbagai wilayah termasuk dari Papua bisa merasakan nyaman di UPGRIS untuk menuntut ilmu dan melakukan sosialisasi. Menurutnya, kampus adalah miniatur negara karena disitu banyak mahasiswa dari berbagai wilayah dan negara berkumpul.
“Alhamdulillah di UPGRIS hingga saat ini tidak pernah ada gesekan yang berarti di lingkungan kampus. Sehingga kita merasakan upaya-upaya yang telah kita lakukan. Jadi kita tanamkan sejak mereka masuk kesini dan bisa bersinerhi serta berhubungan baik satu dengan yang lain,” katanya. Dia menerangkan, tantangan mahasiswa baru tidak hanya dengan teknologi tapi cepatnya perubahan.
Jadi menuntut mahasiswa harus cepat beradaptasi dan menjadi pelaku atau inisiator dari perubahan itu sendiri. “Sehingga mereka menjadi generasi muda yang bisa memanfaatkan perubahan yang cepat dalam perkembangan jaman. Sementara untuk tiga mahasiswa dari luar tadi di UPGRIS belajar selama satu tahun efektif belajar mulai 23 September 2019 mempelajari budaya dan seni serta Bahasa Indonesia,” tandasnya.