Keberadaan orang-orang dengan keterbatasan fisik dan mental (disabilitas) harus mendapat perhatian. Baik itu oleh pemerintah maupun pihak swasta. Universitas PGRI Semarang berkomitmen untuk terus memberikan kepedulian terhadap kalangan disabilitas. Ini dibuktikan salah satunya dengan penandatangan MoU (nota kesepahaman) dengan Sejiwa Foundation di Gedung Pusat (30/10). Sejiwa Foundation sendiri ialah yayasan yang bergerak di bidang pemberdayaan kaum disabilitas serta menyuarakan kesamaan hak. Isi MoU ini salah satunya ialah adanya kerja sama di bidang penelitian dan pendidikan terhadap penyandang disabilitas.
Dalam sambutannya, Rektor Muhdi menegaskan bahwa UPGRIS berkomitmen untuk terus memberi perhatian lebih pada kalangan disabilitas. “Saat ini, gedung-gedung baru yang dibangun UPGRIS selalu didesain khusus agar kalangan disabilitas mendapat perlakuan yang setara,” ungkap Muhdi. Hal ini seturut dengan apa yang disampaikan oleh Ketua Sejiwa Foundation, Yuktiasih Proborini,”Saya berterimakasih UPGRIS membuka diri untuk membangun concern dan kepedulian terhadap kaum disabilitas.” Menurut Yuktiasih, UPGRIS adalah kampus pertama yang menyetujui MoU bersama Sejiwa foundation. Selain itu, Yuktiasih juga menambahkan bahwa disabilitas bisa menimpa saja dan kapan saja. “Untuk itulah harus ada perhatian dan kerja sama dari pemerintah, swasta, media,” tandasnya.