Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menerjunkan sebanyak 2.093 mahasiswa ke masyarakat untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mulai 21 Januari 2020 hingga 21 Februari 2020. KKN tersebut dilaksanakan di 8 Kabupaten/Kota yakni Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Jepara dan Kabupaten Pati.
Selama satu bulan, para mahasiswa dari berbagai program studi ini akan melaksanakan KKN dengan tema Pemberdayaan Literasi Digital untuk Desa Tangguh dan Mandiri. Pelepasan mahasiswa KKN oleh Rektor UPGRIS Muhdi dihadiri Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Jateng Sinung N Rachmadi, Kepala Bappeda Kota Semarang Bunyamin dan para pejabat UPGRIS di Balairung kampus tersebut, Selasa (21/1/2020) pagi.
Muhdi menjelaskan sebelum terjun ke lapangan, mahasiswa sudah dibekali dengan berbagai pengetahuan baik menyangkut tata cara bersikap di masyarakat maupun rencana kerja yang akan dilakukan. Sesuai tema yang sudah ditetapkan, utamanya adalah mereka memberikan informasi dan pengetahuan terkait literasi digital di masyarakat, jelasnya. Menurutnya literasi digital menjadi sangat penting pada saat ini karena teknologi yang berkembang cepat harus diimbangi informasi ke masyarakat. Hal ini untuk mengantisipasi masuknya informasi hoaks atau berita yang tidak benar.
Hal lain yang penting adalah bagaimana mahasiswa peserta KKN dapat memberikan dan berbagi ilmu kepada masyarakat agar dapat mengembangkan potensi masing-masing wilayah dengan memanfaatkan digitalisasi ini, kata Muhdi. Muhdi juga menekankan masih tingginya angka kemiskinan di wilayah ini. Maka, upaya akselerasi diperlukan untuk semakin memperkecil angka kemiskinan ini. Salah satu langkah yang bisa dilakukan oleh para mahasiswa KKN adalah dengan memberdayakan masyarakat melalui peningkatan perekonomian.
Peserta KKN sudah melakukan pemetaan sumber daya apa saja yang nanti dikembangkan dan dibantu pemasarannya dengan model kekinian, tegasnya. Ia menambahkan hal lain yang akan didorong adalah tumbuhnya pariwisata mengingat saat ini wisata menjadi kebutuhan masyarakat. Oleh sebab itu, para mahasiswa yang melaksanakan KKN diharapkan mengembangkan potensi wisata yang dapat memberikan hasil atau pemasukan bagi desa setempat. Harapannya, masyarakat tidak menjadi subjek tetapi objek dalam pengembangan pariwisata itu sendiri, paparnya.