Sebuah proses transaksi barang atau jasa tidak perlu menggunakan alat pembayaran berupa uang, kartu dan alat pembayaran lainnya. Kita hanya perlu menggunakan teknologi biometrik contohnya menggunakan sidik jari.
Jadi hanya dengan menempelkan sidik jari kita ke suatu perangkat, maka kita sudah bisa melakukan proses transaksi. Uang yang digunakan merupakan digital currency sehingga kita tidak perlu menggunakan uang atau alat pembayaran lainya. Cukup scan biometrik maka saldo pada digital currency pengguna akan otomatis berkurang sesuai dengan barang atau jasa yang dibeli. Untuk keamana data kita menggunakan algoritma blockchain agar data pengguna dapat diubah menjadi string acak atau hash. Oleh Eko Prasetyo essay diberi judul “Pemanfaatan Digital Currency dalam Transaksi Keuangan Menggunakan Teknologi Biometrik dan Algoritma Blockchain.”
Lomba essay ini dimulai sejak 1 januari – 24 Maret 2020. Pada babak Grand final kemarin diambil 10 finalis dari berbagai kampus di Jawa Tengah yang mengikuti lomba ini. Lomba Muria Essay Competition tingkat Provinasi Jawa Tengah diikuti oleh perguruan tinggi negeri dan swasta. Persiapannya awal dalam mengikuti lomba kali ini, mencari informasi topik seputar teknologi dari buku, jurnal, sama refrensi dari dosen pembimbing Rahmat Robi Waliyansyah MKom.
Eko Prasetyo,Mustaqfirin, serta Kharisma Felix Andriyanto mahasiswa Informatika UPGRIS menyampaikan target awal mengikuti lomba ini untuk meningkatkan motivasi kami untuk menciptakan suatu gagasan baru dalam bidang teknologi khusunya untuk proses transaksi. “Teknologi kami ciptakan untuk melalukan sebuah proses transaksi bisa jadi lebih cepat, aman, efektif, dan efisien. Eko mengikuti lomba ini baru kali pertama, dan syukur mampu menjadi Juara II tingkat Provinsi Jawa Tengah baru-baru ini. Dukungan dari kampus berupa sarana dan prasarana, suport, serta doa,”imbuh Eko.
Dekan Fakultas Tenik dan Informatika (FTI) UPGRIS Drs Slamet Supriyadi M Env St bangga dengan capaian mahasiswa FTI yang terus berprestasi di tingkat Provinsi Jawa Tengah. “Kami terus membina para mahasiswa FTI, selain kuliah juga terus berlomba mengasah kemampuan diri. Agar setelah lulus para alumni memiliki kompetensi serta pengalaman yang dapat dibanggakan. Semoga prestasi mahasiswa FTI terus meningkat agar mampu bersaing secara global,”imbuh Slamet.
Harapannya untuk lomba ini yaitu meningkatkan semangat dan motivasi kami dan teman-teman. Serta mampu memberikan dukungan kepada mahasiswa lain untuk aktif menciptakan suatu gagasan baru yang dapat memecahkan suatu permasalahan dalam bentuk karya tulis ilmiah.