Boy Candra Bocorkan Siasat Tembus Penerbit Mayor

Salah satu tahap tersulit bagi penulis pemula adalah menembus penerbit. Karena memang banyak penerbit yang enggan berspekulasi menerbitkan buku dari penulis pemula. Namun, bukan berarti penulis pemula tidak punya kesempatan untuk bisa diterbitkan.

Boy Candra, penulis novel-novel romantis yang namanya tengah moncer di kalangan remaja, membocorkan beberapa siasat menembus penerbit. Ini disampaikan dalam acara Seminar Nasional Penulisan Kreatif yang mengambil tema ai???Muda Kreatif dengan Karya Penuh Inspiratifai???, diselenggarakan oleh BEM Universitas PGRI Semarang di Balairung (23/11). Selain Boy Candra, pembicara lainnya adalah Setia Naka Andrian dan dimoderatori oleh esais Muhajir Arrosyid.

ai???Sebagai penulis pemula, kita harus tau segmentasi pembaca. Dengan mengetahui segmentasi pembaca, kita jadi tahu ke mana mesti mengirim naskah kita. Pilihlah penerbit yang memang sejalan dengan karakter kita,ai??? ungkap Boy Candra, penulis kelahiran asal Padang yang baru-baru ini menerbitkan buku keduabelas yang berjudul “Jatuh dan Cinta” (2017).

Selain itu, Boy Candra juga membeberkan pengalamannya sebelum bukunya menjadi salah satu best seller di beberapa toko buku terkemuka. ai???Sebelum seperti sekarang, naskah saya sudah ditolak penerbit tujuh kali lebih. Tapi saya tak patah semangat.ai???

Boy Candra juga menambahkan, di zaman seperti sekarang, penulis bisa memaksimalkan penggunaan media sosial sebagai promosi karya. ai???Saya sering mengupload kutipan dari karya saya di medsos, tujuannya ya agar menarik minat pembaca buku sayaai???.
Sementara itu, Setia Naka Andrian, penyair dan pengajar di Prodi PBSI UPGRIS, vent fan for garage mengisahkan perjalanan proses kepenulisannya dalam menerbitkan buku-bukunya. ai???Mesti tak diterbitkan penerbit mayor, saya merasa buku saya tetap sampai ke pembaca karena memang kecanggihan media sosial sangat membantu promosi dan penyebaran buku-buku saya.ai???

Penyair yang belum lama ini mendapat penghargaan Acarya Sastra 2017 ini juga menegaskan bahwa menerbitkan buku sendiri bisa jadi alternative. ai???Selain itu, penghasilan menerbitkan buku sendiri juga lebih besar. Tetapi juga perlu usaha lebih keras karena memang semua urusan pra dan pasca cetak ditanggung sendiri.ai???

Sedangkan dalam sambutannya, Rektor Universitas PGRI Semarang Dr.Muhdi, S.H., M.Hum, menyampaikan bahwa untuk menjadikan seseorang menjadi penulis bermutu perlu usaha keras, terutama membaca. ai???Penullis yang baik harus selalu membaca buku. Dengan demikian karyanya bisa bermutu dan menginspirasi banyak orang,ai??? ungkap Muhdi.

Salah satu penulis yang menginspirasi , bagi Muhdi, adalah Hamka. ai???Dulu saat mahasiswa saya rela hanya makan pakai tempe, enggak pakai telor, karena uangnya untuk beli buku, terutama buku karya Hamka. Hampir semua buku Hamka yang saya temui, kalau saya belum punya, pasti saya beli. Bahkan saya mengamati bagaimana Hamka berpidato, dan saya jadikan panutan,ai??? kenang Muhdi. Acara dihadiri ratusan mahasiswa dan diakhiri dengan sesi penandatangan buku oleh para penulis. []

Leave a Reply