Citra negatif debat selama ini perlahan mulai terkikis oleh sajian debat di televisi. Kepentingan politik membuat debat di antara para politisi seolah tak ada bedanya dengan debat kusir. Karena itulah lomba debat akademik mesti memberi pembeda.
Hal itu disampaikan oleh Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum dalam pembukaan Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) Tingkat Wilayah Jawa Tengah Tahun 2018, 30-31 Juli 3018, di Kampus IV UPGRIS, Jl.Gajah (30/07). Acara ini dihelat oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VI Jawa Tengah dan Universitas PGRT Semarang sebagai tuan rumah.
“Lomba debat di sini tentu tidak akan sama dengan apa yang pernah ditayangkan di televisi. Di sini, diharuskan ada kecakapan logika dan dasar-dasar yang kuat. Sebagai akademisi, harus ada ketrampilan yang kuat pula dalam menganalisis persoalan dan menyampaikan secara logis,” ungkap Muhdi.
Kepala L2DIKTI DYP Sugiharto menambahkan, saat ini eranya kompetisi, baik keterampilan akademik maupun non-akademik. Dan debat adalah upaya meningkatkan kompetisi di luar kemampuan akademik. Kemampuan meyakinkan lewat argumentasi yang kokoh adalah sama perlunya dengan peningkatan kemampuan akademik. Debat mencakup pelatihan kemampuan ke aaah itu.
Lewat lomba ini pulalah, kelak akan dipilih dua terbaik untuk mewakili lomba debat di tingkat nasional.