Temukan Model Pembelajaran IBMR, Joko Raih Doktor

Joko Siswanto Dosen program studi pendidikan Fisika UPGRISĀ  sukses raih gelar Doktor. Rabu (8/8) berhasil meyakinkan di hadapan penguji Universitas Negeri Surabaya. Hadir pada ujian terbuka Ketua YPLP PT PGRI Semarang Dr Sudharto MA dan Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum.

Penelitian model pembelajaran IBMR adalah model pembelajaran yang dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan representasi dan pemecahan masalah fisika dasar mahasiswa program S1. Penelitian ini bertujuan menghasilkan model pembelajaran IBMR yang layak (valid, praktis, dan efektif) untuk meningkatkan kemampuan representasi dan pemecahan masalah fisika. Tahapan penelitian terdiri atas: fase pendahuluan, fase prototipe, dan fase asesmen.

Desain uji coba menggunakan pra-eksperimen one group pre-test and post-test design. Subyek uji coba terbatas pada 30 mahasiswa pendidikan matematika, dan subyek uji coba luas pada 186 mahasiswa pendidikan fisika, pendidikan matematika, dan teknik mesin. Metode pengumpulan data menggunakan penilaian validitas ahli, tes, observasi, dan angket. Teknik analisis data menggunaan deskriptif kuantitatif dan kualitatif, uji-t berpasangan/Uji Wilcoxon, n-gain, dan uji-t independen/Uji Mann Whiney U.

Dr Muhdi SH MHum menuturkan bangga dengan capaian salah satu dosen muda UPGRIS yang telah berhasil studi Doktor. “Joko merupakan salah satu alumni UPGRIS yang terbilang berhasil di kelasnya. Banyak capaian yang sudah banyak ditorehkan Joko selama bekerja di UPGRIS. Semoga dengan gelar Doktor Joko menjadi lebih produkstif untuk memajukankampus dengan baik,”imbuh Muhdi.

salah satu hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) validitas isi model IBMR ditinjau dari kebutuhan akan pengembangan model dan didesain berdasarkan pengetahuan mutakhir dalam kriteria sangat valid; 2) validitas konstruk model IBMR ditinjau dari ikhtisar, dukungan teoritik dan empirik, perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan lingkungan belajar, asesmen dan evaluasi dalam kriteria sangat valid; 3) validitas perangkat pendukung model dalam kriteria sangat valid dan valid; 4) model yang dikembangkan termasuk kategori praktis, ditinjau dari keterlaksanaan pembelajaran oleh dosen dengan kategori baik dan sangat baik, aktivitas mahasiswa yang relevan meningkat, dan tidak ada kendala yang berarti; 5) model yang dikembangkan termasuk kategori efektif, ditinjau dari: (a) peningkatan kemampuan representasi mahasiswa dengan kriteria sedang/ tinggi pada uji coba terbatas dan uji coba luas; (b) peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa dengan kriteria sedang/ tinggi pada uji coba terbatas dan uji coba luas; dan (c) respon mahasiswa terhadap model IBMR dalam kriteria sangat baik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa model pembelajaran IBMR yang dikembangkan memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif sehingga layak untuk meningkatkan kemampuan representasi dan pemecahan masalah fisika dasar mahasiswa program S1.

Leave a Reply