Biji durian yang saat ini dianggap sebuah limbah ternyata memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena pada umumnya masyrakat hanya menggunakan isi duriannya saja. Oleh karena itu, mahasiswa KKN universitas PGRI Semarang memberikan inovasi kepada masyrakat Polaman, Mijen Semarang berupa pengolahan biji durian menjadi kripik.
Tidak hanya itu, Polaman yang terkenal akan olahan tape ketan menjadi salah satu keunggulan Polaman. Banyak masyarakat polaman yang pandai membuat tape ketan dengan rasa yang khas. Tape ketan polaman terkenal diberbagai daerah di wilayah Mijen Semarang. Namun, terdapat beberapa kekurangan diantaranya yaitu pengemasan yang kurang menarik, pemesaran yang kurang meluas dan belum ada inovasi untuk mengembangkan olahan tape ketan itu sendiri.
Untuk itu mahasiswa KKN Upgris memberi inovasi kepada masyarakat dengan mengembangkan olahan tape ketan menjadi pancake tape ketan dengan pengemasan yang menarik pemasaran yang luas melalui media social seperti instagram, facebook, whatsapp dan e-commerce.
Mahasiswa KKN Upgris merealisasikan inovasi tersebut melalui kegiatan “PKM Manajemen Kewirausahaan Berbasis Internet & Pelatihan Pembuatan, Pengemasan, serta Pemasaran Kripik Biji Durian dan Pancake Tape Ketan” di kelurahan Polaman, kecamatan Mijen, Semarang. Acara ini merupakan ajang pemberian keterampilan secara teoretis dan secara praktik kepada masyarakat Polaman.
Sasaran dalam acara ini yaitu ini ibu PKK dan pegiat UMKM kelurahan Polaman beserta masyarakat. Peserta sangat antusias dengan acara tersebut. Harapan untuk kedepannya yaitu masyarakat bisa mengembangkan inovasi pengolahan kripik biji durian dan tape ketan menjadi industry ekonomi kreatif.