Mahasiswa Universitas PGRI Semarang yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kelurahan Tlogo kecamatan Tuntang melakukan kegiatan pelatihan pembuatan keripik pongge (2/19). Sasaran pelatihan pembuatan keripik pongge tersebut adalah Ibu-ibu dan karang taruna.
Desa Tlogo merupakan desa penghasil buah durian sehingga buah durian banyak dijual masyarakat di kelurahan Tlogo. Namun biji durian yang berserakan di sepanjang jalan tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Seringkali penikmat buah durian hanya membuang biji tersebut, membiarkannya berserakan sampai kering, atau merebusnya untuk dikonsumsi sendiri.
“Di Tlogo banyak biji durian tapi biasanya saya lebih suka direbus sendiri kemudian dimakan bersama keluarga di rumah. Saya malah tidak tahu kalau biji durian dapat dijadikan keripik,” ujar Bu Tuminem.
Karena banyaknya biji durian yang melimpah di sepanjang jalan, maka tim KKN UPGRIS melakukan inovasi untuk memanfaatkan biji durian yang berserakan di pinggir jalan dan menyulapnya menjadi pangsit pongge, pecok pongge, dan keripik pongge. selanjutnya, diadakan pelatihan pembuatan olahan dari pongge tersebut. Pelatihan tidak hanya sampai mengolah pongge saja tetapi warga juga diajari bagaimana cara memasarkan produk-produk inovasi hasil tim KKN UPGRIS menggunakan media digital. Workshop tentang E-Commerce diadakan dengan mengundang pemateri atau narasumber dari Universitas PGRI Semarang.
Tim KKN UPGRIS kelurahan Tlogo berharap dengan adanya pelatihan pembuatan keripik pongge dan workshop E-Commerce masyarakat tertarik untuk memanfaatkan biji pongge sehingga dapat meningkatkan pendapatan warga sesuai dengan tema KKN UPGRIS yaitu Pemberdayaan Masyarakat Melalui Literasi Digital Menuju Desa / Kelurahan Mandiri.