Siapa sangka kulit pisang, yang selama ini dianggap sebagai limbah dan sering kali digunakan sebagai pakan ternak, mengandung senyawa antioksidan. Hal tersebut mendorong tim mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan, FTI, Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) berinovasi membuat kopi dari kulit pisang.
Dibawah dosen pembimbing Umar Hafidz Asyari Hasbullah STP MSc, tim yang diketuai Allikha Bias Mentari, beranggotakan Siti Nur Kholishoh dan Taufik Nor Hidayat tersebut, melakukan penelitian melalui dana hibah Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKMPE) dari Kemenristekdikti.
“Dalam penelitian ini, kita teliti kandungan antioksidan yang terkandung dalam kuliit pisang. Hasilnya, terdapat senyawa fenol yang berperan sebagai antioksidan. Sementara, dalam pembuatan kopi, kita lakukan dengan tiga level sangrai,” papar Allikha di kampus UPGRIS Semarang, Selasa (2/7).
Diterangkan, aktivitas antioksidan dari ketiga kopi terbukti mampu menetralisir radikal bebas. Ketiga kopi yang dihasilkan juga memiliki nilai kesukaan konsumen yang baik. “Kita coba tawarkan kepada teman-teman penggemar minuman kopi. Hasilnya memuaskan, bahkan rasa kopi berpadu dengan aroma pisang menjadi ciri khas tersendiri,” tandasnya.
Allikha menegaskan, hasil penelitian ini menguatkan kalau kopi kulit pisang yang ditemukan peneliti mampu menyumbang jumlah senyawa antioksidan yang masuk ke dalam tubuh ketika di minum. “Kita berharap kedepan, kopi kulit pisang ini bisa diterima masyarakat luas, sekaligus menjadi alternatif bubuk kopi konvensional yang selama ini sudah ada,”pungkasnya.