Program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi (PJKR) Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Keolahragaan (FPIPSKR) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) gelar penataran wasit tenis lapangan tingkat daerah. Kegiatan dilaksanakan Kamis-Jumat (19-20/12) serta diikuti 100 peserta dari Indonesia di kampus 4 UPGRIS lantai 6 Jalan Gajah Raya Semarang. Peserta penataran diikuti oleh mahasiswa, guru, serta masyarakat umum.
Selain penataran wasit tenis lapangan juga dilangsungkan penandatanganan naskah MoU PJKR UPGRIS dengan PELTI. Kerjasama ini terkait profesionalitas terhadap olahraga tenis lapangan. Pemberian pelatihan serta sertifikasi wasit tenis lapangan bagi mahasiswa UPGRIS. Kerjasama dalam event kota, provinsi, dan nasional. Penggunaan kampus 4 UPGRIS sebagai tempat pelatihan pelatih dan wasit.
Yoyok Eko Prasetyo SE serta Osa Maliki MPd sebagai pemateri penataran wasit tenis lapangan tingkat daerah 2019. Yoyok merupakan salah satu wasit nasional tenis lapangan . Berbagi pengalaman serta teknik menjadi wasit yang profesional dan berkarakter. Banyak even yang pernah diikuti mulai dari tingkat regional hingga nasional.
Maftukin Huda MPd ketua panitia menuturkan tujuan memberikan kualitas serta ilmu bagi peserta.”Peserta hadir dari Aceh, Medan,Palu, Palembang, serta Bali. Hasil penataran wasit tenis pertama tiga mahasiswa UPGRIS menjadi wasit nasional. Hari kedua Jumat besok penataran akan berfokus pada praktik tenis lapangan. Peluang yang besar serta kompetisi yang banyak di tingkat kota dan provinsi. Event tersebut tentu juga membutuhkan wasit yang memiliki sertifikat atau standard Pelti. Maka pelatihan seperti ini bisa menjadi peluang bagi masyarakat yang berminat untuk menjadi wasit pertandingan tenis,” ungkap Huda.
Dekan FPIPSKR UPGRIS Dr Agus Sutono SPhil MFil menyampaikan olahraga tenis lapangan di Indonesia sangat berkembang. “Salah satu kegiatan yang strategis agar menjadi wasit yang profesionalitas dan berintegritas. Penataran kedua ini menjadi kegiatan yang berdampak positif dan bermanfaat bagi mahasiswa UPGRIS,” imbuh Dekan FPIPSKR.
Kholid Fahada salah satu peserta yang juga mahasiswa pjkr upgris semester 5 menuturkan bangga dapat mengikuti penataran wasit tenis lapangan. “Melalui kegiatan ini saya mendapat pengalaman dari pemateri yang profesional. Selain itu, berbagi pengalaman baru dengan guru dari berbagai daerah. Manfaat lain, berbagi ilmu tentang bagaimana menjadi wasit yang profesional. kebutuhan wasit tenis lapangan sebagai peluang untuk menjadi wasit di daerah semarang dan sekitarnya,”tutur Kholid.
Wasit tenis nasional Yoyok Eko Prasetyo SE yang menjadi pembicara dalam pelatihan tersebut menyatakan, saat ini kebutuhan wasit tenis lapangan sangat tinggi. Terlebih, banyak event atau pertandingan yang digelar baik di kota-kota di Jateng maupun wilayah lain.
Namun, Yoyok menegaskan untuk menjadi wasit tidaklah mudah karena harus betul-betul memiliki niat dan tekat untuk belajar. Selain memiliki kemampuan dasar atau teknis, juga mesti memiliki karakter dan mental yang kuat serta integritas yang bagus. ”Tekuni apa yg menjadi keinginan rekan-rekan sebagai wasit sehingga dapat memberikan manfaat dengan memelihara dan meningkatkan kemampuan dari masing-masing calon wasit,” pungkas Yoyok.
Harapan ke depan olahraga tenis ini bisa dinikmati semuanya, mulai dari atlet, pelatih dan juga wasit, sehingga dengan adanya penataran wasit ini, diharapkan muncul para wasit profesional di tingkat provinsi.