Di tengah musibah penyebaran virus korona covid-19 di tanah air beberapa warga khususnya di desa Jungsemi tergerak untuk membantu upaya pencegahan penyebaranya. Banyak cara yang sudah dilakukan oleh pihak pemerintah hingga warga terkait pencegahan penyebaran virus korona. Desa Jungsemi yang secara teritorial masuk di wilayah Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal mempunyai potensi besar untuk menjadi penopang kesejahteraan warganya. Salah satu daya tarik desa Jungsemi yang terletak di pinggir laut adalah Pantai Indah Kemangi.
Dalam rangka mencegah pandemi covid-19 di desa Jungsemi kabupaten Kendal, Tim Pengabdian kepada Masyarakat melalui kegiatan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM). Kegiatan yang didanai oleh Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional serta kerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat (LPPM) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS). Tim yang beranggotakan Dr Rosalina Ginting MSi Maftukin Hudah MPd, Valdyan Drifanda, MPd, serta Arief Rakhman Affandi STp MSi baru-baru ini melakukan upaya pelatihan kepada 20 warga desa Jungsemi. Bentuk pelatihan yang diberikan oleh Dr Rosalina Ginting beserta tim diantaranya membuat face shiel serta hand sanitizer secara sederhana. Agar warga lebih mudah serta mampu membuatnya secara mandiri.
Kairul Marom mahasiswa Program studi Pendidikan Biologi UPGRIS menuturkan teknis pembuatan hand sanitizer berbahan dasar alami. Seperti, lidah buaya, kulit kacang,serta srei. Mulai teknik mengolah hingga menjadi hand sanitizer yang aman dan ramah. Hadir secara langsung kepala Desa Jungsemi kabupaten Kendal Camat Kangkung dan ibu Ketua PKK desa Jungsemi. Peserta yang mengikuti pelatihan juga diatur secara protokol kesehatan. Seperi tempat duduk yang berjarak, menggunakan masker, serta menggunakan hand sanitizer.
Dr Rosalina Ginting MSi menyampaikan face shield merupakan alat pelindung diri yang dapat berfungsi untuk memblokir tetesan agar tidak mengenai bagian wajah, dimana hal tersebut dapat meminimalisir tenaga medis atau masyarakat tertular virus Covid-19. “Kami ajak warga Jungsemi untuk membuat hand sanitizer dan face shield menjadi pilihan dikarenakan pemilihan bahan baku yang mudah didapatkan, harganya terjangkau, dan pembuatannya cukup mudah. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan face shield sangat mudah didapatkan diantaranya yaitu mika tebal, scotlite, spons, aluminium, karet, kain perlak dan lem kayu,”imbuh R Ginting.
Hand sanitizer ciptakan berbahan dasar alami kulit diantaranya kulit kacang,srei,lidah buaya yang memanfaatkan kearifan lokal. Sebab, bahan tersebut warga mampu mencari atau mudah didapat.
Siti Nur Asiah Penggerak PKK Desa Jungsemi menyampaian terima kasih kepada tim dari UPGRIS yang sudah memberikan pelatihan pembuatan hand sanitizer serta fac shield bagi warga. “Kegiatan ini kami dukung secara penuh agar masyarakat sadar akan bahaya penyebaran virus korona. Bagaimana melindungi diri agar tidak tertular virus covid-19. Walaupun sedang diuji coba vaksin tersebut, alangkah baiknya warga tetap waspada dan menjaga diri,” imbuh Siti Nur Asiah.
Kerjasama yang baik antara program pemerintah dalam menanggulangi penyebaran covid -19 dan masyarakat menjadi kunci utama. Tetap jaga diri sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun atau hand sanitizer, menggunakan masker di tempat umum, jaga kesehatan tubuh.