Akibat dari wabah Covid 19 yang melanda Indonesia, banyak masyarakat terdampak secara ekonomi. Untuk itulah daging hasil pemotongan hewan kurban diprioritaskan untuk mereka yang terdampak. Ini disampaikan oleh Rektor UPGRIS Dr. Muhdi, S.H., M.Hum, pada saat pelaksanaan pembagian hewan kurban Idul adha dari civitas akademik Universitas PGRI Semarang, di Kampus 4 gajah, Jumat pagi, 31 Juli 2020.
“Kami mengupayakan membagikan daging kurban kepada masyarakat terdampak pandemi dan masyarakat miskin yang membutuhkan secara langsung. Kami antar sampai ke rumah, sehingga penerima tak perlu mengantri atau datang ke tempat penyembelihan,” terang Muhdi. Tambahnya, dengan diantarkan langsung ke penerima risiko penyebaran virus Covid 19 juga semakin berkurang. “Dengan sistem ini UPGRIS telah menerapkan protokol kesehatan, meski sebenarnya sistem semacam ini sudah berlangsung sejak tahun-tahun sebelumnya.”
Hal senada juga disampaikan secara langsung oleh Ketua Panitia Penyerahan dan penyembelihan Hewan Kurban Hari Raya Idul Adha, Nur Aksin, S.Ag, M.Si. “Yang diutamakan dari pemberian hewan kurban selayaknya ialah yang terdekat terlebih dahulu. Dan karena ini tengah masa pandemi, jadi kami utamakan warga sekitar kampus dan mereka yang terdampak pandemi,” terang Nur Aksin. Menurutnya, pandemi banyak berdampak pada orang-orang, sehingga diharapkan bantuan daging ini bisa sedikit meringankan beban mereka.
Nur Aksin menambahkan, proses penyembelihan kali ini harus benar-benar menaati protokol kesehatan. “Mulai dari panitia beserta jagal dan rombongan juga harus pakai masker dan face shield. Proses penyembelihannya pun harus benar-benar steril dan bersih.” Bahkan untuk pemilihan sapi kurban pun harus sesuai standar kesehatan. Pemilihan hewan kurban pun kami pilih sesuai pemeriksaan dan standar kesehatan yang tepat, tambah Nur Aksin. Untuk tahun ini, Universitas PGRI Semarang mengurbankan 4 ekor sapi dan 3 ekor kambing.