Pandemi Covid-19 tak menyurutkan Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menggelar wisuda ke-67. Hal ini dikarenakan banyak mahasiswa yang menghendaki diselenggarakan prosesi wisuda. Para mahasiswa serta orang tua sepakat dengan beberapa aturan yang sangat ketat. Penyelenggaraanyapun sesuai dengan anjuran pemerintah yaitu sesuai protokol kesehatan. Kondisi ini memunculkan ide kreatif dari panitia serta koordinasi dengan detail.
Konsep pelaksanaan wisuda UPGRIS, Sabtu (29/8) dengan sistem drive in serta daring. Ada 396 mahasiswa secara drive in dan 162 diselenggarakan secara daring total wisudawan 558. Penyelenggaran wisuda kali ini walaupun tidak seperti biasanya akan tetapi semangat dan rasa bangga bisa dihadiri para wisudawan. Mahasiswa yang mengikuti secara daring dikarenakan jarak rumah jauh dan daerah masih zona merah. Sehingga mereka tetap mendapatkan hak serta layanan yang sama dengan drive in.
Salah satu mahasiswa yang bersemangat mengikuti wisuda ini adalah Muhammad Nur lulusan terbaik Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi (PJKR) Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Keolahrahragaan (FPIPKSR) UPGRIS. “Senang dapat mengikuti wisuda secara Drive In daripada tidak (wisuda) sama sekali. Meski sangat berbeda tapi tidak masalah juga. Ini pengalaman yang sangat berharga dan menrik dalam sejarah hidup saya,” jelasnya ditemui usai menjalani wisuda Drive in di kampus IV UPGRIS jalan Gajah Raya Semarang.
Pengalaman wisuda ini tentunya menjadi pengalaman yang mengesankan dan sangat berharga. Menggunakan masker menjadi salah satu syarat wajib ketika menjalani rangkaian wisuda. Peraturan ini juga berlaku bagi seluruh anggota keluarga yang berada di dalam mobil keluarga wisudawan. Kondisi tubuh dalam kondisi sehat, selama proses wisuda wajib berada di kendaraan masing-masing kecuali kebutuhan ke kamar kecil. Satuan tugas (satgas) Covid-19 UPGRIS semua diterjunkan untuk membantu semua proses wisuda dari awal hingga akhir. Sebelum dilaksanakan wisuda seluruh area kampus IV disemprot menggunakan desinfektan terlebih dahulu.
Saat kendaaraan datang memasuki area kampus IV UPGRIS langsung disemprot desinfektan. Peserta wisudawan serta keluarga dicek suhu menggunakan thermal gun, protokol kesehatan sangat diutamakan. Wisuda kali ini prosesnya sederhana. Kendaraan wisudawan ditata rapi dan urut sesuai nomor yang sudah ditetapkan menghadap kampus IV. Setelah rangkaian acara selesai kemudian satu persatu kendaraan mengikuti arahan dari pambawa acara untuk mengikuti wisudawan menerima ijazah dari rektor.
Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum menjelaskan ada regulasi baku terkait wisuda drive in kali ini. Acuan utamanya adalah protokol kesehatan Covid-19. Terutama tentang penggunaan masker dan jaga jarak. “Masa depan kalian tidak akan bersahabat lagi dengan masa kini, apalagi masa lalu. Untuk itu para wisudawan harus terus mengasah diri, membangun pribadi, menjadi pribadi yang kreativ, inovatif, menjawab tantangan zaman. Itulah yang dikehendaki motto UPGRIS “the meaning university”, yaitu menghasilkan lulusan yang mampu mencipta melalui berbagai kreativitas dan inovasi, untuk di persembahkan bagi kemaslahatan negeri.
Masa depan membutuhkan manusia dengan karakteristik yang berbeda dengan masa kini apalagi masa lalu, masa depan hanya memberi ruang pada mereka yang adaptif, dan terus mengasah kepribadian. Untuk itu para wisudawan harus terus mengasah karakter dan menjadi pembelajar cepat. Masa depan tidak akan dapat lagi menoleransi generasi yang respon dan kerjanya lambat, apalagi mudah putus asa. Untuk itu saudara dituntut menjadi pribadi yang dapat bekerja dan mengambil keputusan dengan cepat, dan akurat,” imbuh Rektor UPGRIS.
Prosesi wisuda merupakan peristiwa yang istimewa bagi mahasiswa dan juga orang tua, sehingga kami tidak ingin menghilangkanya. Sebelum upacara wisuda berlangsung, seluruh mahasiswa dan orang tua menjalani gladi bersih melalui video tata cara wisuda drive in. Semuanya dipelajari dari rumah masing-masing. Mulai dari kendaraan masuk kampus, pemeriksaan suhu tubuh, parkir, hingga di pintu masuk hingga prosesi penerimaan ijazah kelulusan oleh rektor hingga keluar dari di pintu sisi barat.
Meskipun begitu, UPGRIS berusaha tidak menghilangkan esensi dari prosesi wisuda. Terlebih momentum ini sangat berharga bagi para mahasiswa. Hanya saja dari segi penyelenggaran UPGRIS menyesuaikan dengan situasi pandemi Covid-19.