Tantangan mahasiswa baru semakin berat, terutama di tengah pandemi Covid-19 dan perubahan zaman yang kian pesat. Teknologi bergulir seperti bola api yang terus menggelinding, memaksa siapa saja yang tak punya kemampuan untuk melindungi diri akan terhempas apinya. Teknologi memang seperti api, bisa bermanfaat tapi sekaligus bisa membakar siapa saja jika tak terkendalikan.
Untuk itu, untuk mengimbangi perkembangan teknologi yang pesat tersebut, manusia harus memiliki karakter yang kuat agar tidak terseret arus teknologi tersebut. “Untuk itulah generasi muda sekarang harus mengedepankan karakter dan soft skill yang kuat,” ungkap Rektor Universitas PGRI Semarang, Dr Muhdi SH MHum, dalam sambutannya di hadapan peserta Pembukaan Pekan Orientasi Mahasiswa Baru Universitas PGRI Semarang tahun 2020 di Gedung balairung, 5 Oktober 2020.
Menurut Muhdi, karakter yang harus dibentuk terutama sekali ialah memupuk keingintahuan yang tinggi. “Belajar sepanjang hayat mau tidak mau harus dilakukan bagi siapa pun jika tak mau terlibas perubahan zaman,” tambahnya. Hal ini tak terlepas dari pandemi yang menghambat proses pembelajaran di sekolah dan perkuliahan.
“Pandemi ini benar-benar berpengaruh pada proses belajar, untuk itu maka harus ada usaha ekstra dari mahasiswa agar pembelajaran bisa maksimal. “Mahasiswa baru harus lebih inisiatif dan gigih dalam mengembangkan diri selama pandemi ini,” tegasnya. Untuk mempermudah perkuliahan semasa pandemi ini, mahasiswa juga disemangati untuk mau membaca buku lebih banyak dan mencari sumber referensi lewat internet.
Dalam pembukaan orientasi tersebut, hadir 50 mahasiswa secara luring, dan sisanya mengikuti via daring. Pemutakhiran data PMB per 5 Oktober 2020 diketahui, jumlah mahasiswa baru sejumlah 3390, yang terdiri dari 2.214 mahasiswa baru program sarjana, 337 mahasiswa baru pascasarjana, 839 mahasiswa pendidikan profesi.
Foto: Ahmad Rifai/ Teks: Widyanuari Eko Putra