Pada umumnya, ada pandangan bahwa jurusan pendidikan berada di bawah jurusan studi murni. Seolah-olah kemampuan mahasiswa jurusan studi murni selalu lebih tinggi dari program pendidikan. Maria tak percaya stereotip itu, dan membuktikannya belum lama ini.
“Saya belajar dari nol. Dan ingin membuktikan bahwa kita bisa bersaing sama anak matematika murni,” ungkap Maria Stephania Widodo, mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang, belum lama ini setelah mengikuti kompetisi matematika tingkat nasional.
“Ketemu mahasiswa matematika murni dari perguruan tinggi negeri memang berat saingannya. Tetapi saya akhirnya berhasil mengubah pandangan bahwa yang selalu menang adalah dari jurusan murni dari universitas negeri,” tegasnya.
Maria berhasil meraih Juara 1 Medali Emas dalam ajang Olimpiade Sains Tingkat Nasional, FKIP UISU Science Competition (FUSC) 2022, pada 17 April 2022, di Medan, Sumatera Utara. Maria berhasil melalui persaingan berat itu setelah menyingkirkan pesaing paling berat, yaitu dari Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Sepuluh Novemper.
“Untuk sampai ke sana memang berat. Saya perlu bimbingan dari dosen dan sering ngejar-ngejar dosen buat bimbingan,” ungkapnya.
Sebenarnya Maria bisa dikatakan agak terlambat belajar matematika. “Saya tidak sejak kecil suka matematika. Basiknya justru logika saya nggak jalan. Barulah sejak SMA saya mulai tertarik pada matematika dan fokus,” ungkap Maria. Sejak itu, ia merasa sangat tertantang untuk bisa menyelesaikan soal matematika, dan akan merasa sangat puas ketika berhasil mengerjakan pertanyaan sulit.
Keseriusan terhadap matematika dibuktikan dengan rajin mencari informasi olimpiade nasional di media sosial. “Saya cari sendiri informasi lombanya, lalu rajin mendaftar dan ikut lomba tersebut. Dari situ saya belajar untuk menghadapi soal-soal baru, dengan tantangan-tantangan dan kesulitan baru.”
Medali emas ini hasil dari perjuangannya yang tekun dan tak kenal lelah. Selamat ya, Maria!