Persoalan kebangsaan hari ini sering berkaitan dengan kesadaran atas keberagaman. Berbagai kasus dan konflik yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini menunjukkan ada masalah dalam kesadaran atas keberagaman masyarakat sebagai entitas sebuah bangsa.
“Keberadaan sastra, salah satunya, sangat berperan sebagai alat untuk menanamkan satu kesadaran dan keberpihakan atas keberagaman. Negara kita ini masih sering sekali menghadapi konflik yang berasal gesekan antar kelompok,” ungkap Harjito dalam acara Penyerahan SK Guru Besar LL Dikti Wilayah VI Jawa Tengah, di Gedung Pusat lantai 2, 14 Juli 2022.
Harjito menambahkan, di sinilah sastra dihadirkan untuk memberi satu nilai tentang pentingnya toleransi serta menjaga perdamaian.
“Membaca karya sastra memang tak bisa langsung seketika memberi efek pada pembacanya. Namun, ia akan pelan-pelan meresap dalam sikap dan karakter pembacanya. Dengan begitu, berbagai nilai yang disampaikan karya tersebut akan memperkuat karakter pembacanya,” ungkap dosen di program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UPGRIS ini.
Menurut Harjito, sastra sangat besar perannya dalam memperkokoh karakter pembaca serta membantu mengokohkan kepedulian pada sesama, yang dampaknya akan sangat berguna dalam membangun kepekaan atas keberagaman.
Dalam kesempatan tersebut, Harjito resmi meraih SK Guru Besar LL Dikti Wilayah VI dan ditetapkan menjadi Guru Besar di bidang ilmu sastra dan bahasa Indonesia.
teks: Widyanuari Eko Putra/ foto: Ahmad Ripai