Wayang adalah warisan adiluhung dari pendahulu bangsa Indonesia, terutama dalam kebudayaan Jawa. Namun, pada kenyataannya budaya populer dan perkembangan zaman membuat wayang seperti terlupakan. Ini berakibat pada kurangnya pemahaman anak muda, terutama Gen-Z dan milenial.
“Ketertarikan pada wayang perlu dirangsang. Salah satunya dengan pengenalan dan penyelenggaraan acara-acara yang mendekatkan anak uda pada wayang,” ungkap Plt. Dekan FPBS, Siti Musarokah, S.Pd., M.Hum, dalam acara Workshop wayang dan Gamelan, yang diselenggaran oleh FPBS UPGRIS, di Kampus IV, Jl. Gajah.
Dalam acara tersebut, sejumlah peserta didik yang berasal dari sekolah menengah atas di kota Semarang dan Demak, mengikuti pelatihan mengenai tokoh-tokoh wayang dan karakter-karakternya. “Peserta didik juga diajak langsung untuk mempraktikkan cara memegang wayang dengan benar, sekaligus memperagakan cara memainkannya,” tambah Siti Musarokah.
Menurutnya, pelatihan ini juga untuk lebih mendekatkan para siswa dengan prgram studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah. “Di jurusan PBSD ini, mahasiswa akan banyak bersinggungan dengan kesenian dan kebudayaan Jawa. Dengan begitu, kebudayaan Jawa akan lebih terlestarikan, serta memberikan pemahaman bahwa dunia pewayangan juga bisa melibatkan anak-anak muda.”
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kaprodi Pendidikan bahasa dan Sastra Daerah, Yuli Kurniati Werdiningsih, S.S., M.A, menyebut acara tersebut sangat penting untuk memberi gambaran tentang kekayaan budaya Jawa kepada Gen-Z dan milenial.
“Dunia wayang sangat mungkin dieksplorasi oleh Gen-Z. Namun untuk sampai ke sana, mereka harus terbiasa didekatkan terlebih dahulu dengan dunia pewayangan,” ungkapnya. Workshop ini, menurutnya, adalah salah satu upaya memberikan jalan bagi para peserta didik dan remaja untuk membuka cakrawalanya terkait dunia wayang.
Acara ini mengundang tokoh kebudayaan Jawa, Warsino dari Pengasuh Sanggar Punakawan Semarang. Warsino sudah lama aktif di dunia pedalangan dan edukasi terkait pewayangan kepada anak-anak. Beberapa sekolah yang mengirimkan delegasi untuk mengikuti acara ini adalah SMA N 2 Mranggen, SMA N 14 Semarang, SMK N 2 Demak, SMK Ibu Kartini, SMA Labschool UPGRIS, SMA YSKI, SMA Kesatrian 2, SMA Mataram, SMK Mataram, SMA N 1 Ambarawa, SMA Sudirman Ambarawa, dan SMA Yayasan Institut Indonesia.