Kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan paving block dari limbah plastik yang diselenggarakan oleh Kelompok 16 KKN Tematik Universitas PGRI Semarang telah sukses dilaksanakan di Kecamatan Ungaran Barat, tepatnya di Kelurahan Langensari, pada Minggu, 21 September 2025 pukul 08.00 WIB.
Kegiatan ini berlangsung di Gedung Serba Guna RW 06 Langensari dan diikuti oleh puluhan warga dari berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga orang dewasa. Terlihat antusiasme luar biasa dari warga yang hadir selama kegiatan berlangsung.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi serta pelatihan praktis kepada masyarakat mengenai cara mengolah limbah plastik menjadi paving blok yang bernilai guna tinggi.
Melalui kegiatan ini, masyarakat tidak hanya diajak untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, tetapi juga diberi wawasan tentang solusi kreatif dalam mengatasi permasalahan sampah plastik. Diharapkan, pelatihan ini dapat menjadi titik awal bagi warga untuk mengembangkan ide-ide inovatif yang berguna dan ramah lingkungan.
Yang menarik dari kegiatan ini adalah pemanfaatan potensi yang telah dimiliki oleh Kelurahan Langensari, yaitu keberadaan Bank Sampah. Menurut keterangan dari Sekretaris Desa, selama ini sampah yang terkumpul melalui Bank Sampah belum sepenuhnya dimanfaatkan secara maksimal.
Berdasarkan hal tersebut, KKN Tematik Kelompok 16 melihat peluang besar untuk mengolah sampah plastik yang ada menjadi produk bernilai guna seperti paving blok. Inovasi ini tidak hanya menjadi yang pertama dilakukan di desa ini, tetapi juga mampu menjawab dua tantangan sekaligus, yaitu pengurangan jumlah sampah dan penghematan biaya produksi paving blok, karena memanfaatkan bahan baku yang tersedia secara gratis atau biaya yang rendah.
Selama kegiatan, warga tidak hanya menyimak penjelasan materi, tetapi juga terlibat langsung dalam proses pembuatan paving block, mulai dari proses pemilahan plastik, pencairan, pencetakan, hingga hasil akhir paving block yang siap digunakan. Sosialisasi ini menjadi sangat interaktif dan menyenangkan karena melibatkan praktik langsung. Mahasiswa KKN memberikan arahan secara detail pada setiap tahap produksi, sehingga warga mendapatkan pengalaman langsung yang aplikatif.
Antusiasme peserta menunjukkan betapa tingginya kepedulian masyarakat terhadap isu lingkungan. Hal ini juga memperlihatkan semangat warga untuk menciptakan perubahan positif di wilayah mereka. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat tidak hanya menerima pengetahuan baru, tetapi juga membuka peluang usaha rumahan yang berpotensi untuk dikembangkan secara berkelanjutan.
Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mempererat kebersamaan antara mahasiswa dan warga sekitar. Banyak peserta yang mengaku bahwa kegiatan seperti ini sangat bermanfaat karena memberi wawasan baru dan semangat baru dalam menjaga lingkungan.
Harapannya, setelah mengikuti kegiatan ini, masyarakat dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan secara mandiri dan berkelanjutan, sehingga tercipta lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan produktif.

