Hasil penelitian para dosen di Indonesia, termasuk yag sudah dipatenkan, belum dimanfaatkan secara optimal hingga sampai pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. Banyak penelitian yang dihasilkan justru mandek dan hanya menjadi tumpukan berkas saja.
Hasil riset penelitian tak boleh hanya berhenti menjadi laporan, dipublikasikan, dan dipatenkan saja. Namun harus sampai menjadi produk untuk kesejahteraan masyarakat,ujar direktur riset dan Pengabdian Masyarakat Kemenristek Dikti Prof Ocky Karna Radjasa di sela-sela Seminar Nasional Hilirisasi dan Komersialisasi Hasil-Hasil Penelitian, yang digelar LPPM Universitas PGRI Semarang, 21 November 2015.
Dia menyebutkan, Kemenristek Dikti kini meluncurkan program Technology Readiness Level (TRL) atau level kesiapan teknologi untuk membantu percepatan hilirisasi dan komersialisasi hasil penelitian para dosen. Program ini akan mengidentofikasi levelnya melalui TRL. Ocky menambahkan, lembaganya juga mendorong terwujudnya publikasi penelitian pada jurnal internasional. Sebab indeks scopus peneitian dari Indonesia masih sangat kecil.
Pada seminar ini juga diluncurkan Jurnal Imiah Jiteks (Jurnai Ilmiah Teknosains) berisi tentang artikel ilmiah mengenai teknologi sains yang dikelola LPPM UPGRIS. Jurnal itu akan menjadi wadah dosen UPGRIS untuk mempublikasikn penelitian di bidang teknologi dansains.