Dorong UMKM Lokal Produksi “Keripik Jantung Pisang Krispi”

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 40 dari Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS) berhasil membawa inovasi segar ke Desa Karangtengah, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Program pengabdian masyarakat yang berfokus pada pelatihan ekonomi kreatif ini dilaksanakan pada hari Kamis, 11 September 2025, dengan melibatkan antusiasme ibu-ibu PKK setempat.

Kegiatan utama KKN Kelompok 40 adalah Pelatihan Pembuatan Keripik Bunga Jantung Pisang Krispi dan Pemasaran Digital. Langkah ini diambil sebagai respons atas potensi besar sumber daya alam berupa pohon pisang yang melimpah di desa, khususnya pemanfaatan bunga jantung pisang yang selama ini belum tergarap optimal.

Koordinator Desa KKN Kelompok 40, Rifqi Alan, menjelaskan bahwa jantung pisang seringkali hanya dianggap sebagai limbah atau sayuran biasa. “Kami melihat potensi besar jantung pisang ini untuk diolah menjadi camilan krispi yang unik, lezat, dan bernilai jual tinggi. Tujuannya adalah membuka peluang usaha baru bagi ibu-ibu PKK Karangtengah,” ujarnya.

Dalam sesi pelatihan, ibu-ibu PKK dibimbing langsung mulai dari tahap pemilihan bahan baku, teknik pengolahan untuk menghilangkan rasa pahit atau getir, hingga proses penggorengan yang tepat agar menghasilkan tekstur krispi yang tahan lama. Produk olahan inovatif ini diharapkan dapat menjadi produk unggulan desa yang mampu meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.

Tak berhenti pada aspek produksi, Kelompok KKN 40 juga membekali peserta dengan materi krusial di era modern: Pemasaran Digital. Mereka memperkenalkan teknik fotografi produk yang menarik, cara membuat konten promosi yang efektif, hingga strategi penjualan melalui platform media sosial seperti WhatsApp Business dan Instagram.

“Agar produk ini punya jangkauan luas, kami mendampingi ibu-ibu PKK ‘go digital’ dan menjualnya hingga ke kota-kota besar,” tambah Rifqi.

Ibu Yuni, salah satu peserta pelatihan, menyambut baik program ini. “Kami sangat terbantu. Sekarang kami tahu cara mengolah jantung pisang jadi makanan kekinian dan juga cara menjualnya secara online. Ini ilmu baru yang sangat bermanfaat untuk kami,” ungkapnya.

Kades karangtengah, Bapak Nasikun, mengapresiasi program KKN yang dinilai sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. “Inovasi ini tidak hanya memberdayakan ibu-ibu PKK, tetapi juga memberikan edukasi penting tentang digitalisasi UMKM. Kami berharap sinergi antara mahasiswa dan masyarakat ini terus berlanjut untuk memperkuat perekonomian lokal,” tuturnya.

Melalui program KKN ini, Kelompok 40 berharap Keripik Bunga Jantung Pisang Krispi Desa Karangtengah dapat segera dikenal luas. Dengan kolaborasi antara inovasi produk dan strategi pemasaran digital yang tepat, potensi Desa Karangtengah untuk menjadi sentra UMKM kuliner semakin terbuka lebar.