Meningkatkan kualitas dan tumbuh kembang anak sehat, suatu edukasi di bidang makanan dan gizi. Dalam pemberdayaan manusia dimulai dengan adanya suatu proses tumbuh kembang sejak pembuahan sampai mencapai dewasa muda. Pada masa tumbuh kembang pemenuhan kebutuhan dasar anak dapat diberikan perawatan seperti pemberian makanan bergizi secara cerdas dan produktif, serta pemberian stimulasi dengan secara rutin pada saat tumbuh kembangnya anak, Minggu (3/2).
Pada aspek perkembangan yang berlangsungnya anak balita, maka penting dipahami beberapa prinsip tentang stimulai tumbuh kembang. Stimulasi tumbuh kembang pada anak balita merupakan kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agar anak tumbuh kembang secara optimal dan baik. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin dari orang tua secara menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh orang tua yang merupakan orang terdekat dengan anak, pengganti ibu atau pengasuh anak. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap. Kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah adalah kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian.
Narusumber Dr Ir Anita Chandra MPd mengungkapkan “dalam stimulasi yang perlu diterapkan oleh orang tua kepada anak dapat berupa rasa cinta dan kasih sayang, menunjukkan sikap dan perilaku yang baik di hadapan anak, karena anak akan meniru tingkah dan perilaku apa yang sudah anak lihat kepada rang tua, dan memberikan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman sesuai dengan kelompok usia anak, serta yang paling penting yaitu menjaga pola makan pada anak dengan memberikan makanan yang bergizi”.
Makanan bergizi pada anak memegang peranan sangat penting bagi tumbuh kembangnya seorang anak, karena dalam pertumbuhan seorang anak tersebut, kebutuhannya berbeda dengan orang dewasa. Pada makanan yang selanjutnya dapat disesuaikan dalam tumbuh kembangnya usia anak. Makanan pada anak harus mengandung energi dan semua zat gizi, agar dapat melindungi anak dari berbagai macam infeksi, pada makanan yang bergizi seperti mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang dibutuhkan pada tingkat usianya, selain dalam pemberian makanan pendamping harus bertahap dan bervariasi dari mulai bentuk bubur kental, buah segar, dan ikan-ikan laut seperti ikan salmon, patin dan kakap.
Dalam status gizi yang kurang baik pada anak, akan dapat menimbulkan pengaruh yang sangat menghambat pertumbuhan fisik dan mental maupun kemampuan berpikir yang pada gilirannya akan menurunkan produktifitas anak. Selain itu gizi buruk akan mmpengaruhi banyak organ dan sistem organ yang akan merusak sistem pertahanan mekanik dan dampak selanjutkannya dapat merusak terjadi gangguan pertumbuhan dan menurunkan kecerdasan. Pada kedaan tersebut akan memberikan petunjuk bahwa pada hakikatnya gizi buruk atau gizi kurang baik akan berdampak pada sistem fisiologis dan metabolisme tubuh individu yang berdampak tingginya angka kematian pada anak.
Terdapat kurangnya gizi pada anak dan balita akan menyebabkan anak terlambat dalam pertumbuhan fisik badan dan rendah dalam tingkat kecerdasannya. Maka dari itu untuk memenuhi kebutuhan ini, pada umumnya semua orang tua menyediakan atau membeli makanan yang bergizi dan sesuai dengan pilihan atau selera anak. “peran orang tua dalam pemberian
makanan sehat sangat penting, karena orang tua sangat memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak. orang tua terutama ibu harus mampu memperhatikan dalam menjaga pola makan sehat yang terdapat empat sehat lima sempurna, yang dapat diterapkan dengan rutin pada tumbuh kembangnya seorang anak”, ungkap narusumber Dr Ir Anita Chandra MPd