Dalam rangka Internasionalisasi Bahasa dan Sastra Indonesia, civitas akademis Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (mahasiswa, dosen dan karyawan) Universitas PGRI Semarang berupaya memberikan sumbangsih dengan mengadakan berbagai kegiatan dalam rangka peringatan Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2018.
Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan di antaranya adalah Parade Budaya dan Seminar dengan tema Internasionalisasi Bahasa Indonesia. Rangkaian kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November, dan berkolaborasi dengan para mahasiswa melalui BEM Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas PGRI Semarang. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyadarkan seluruh generasi muda sebagai penerus bangsa akan pentingnya bahasa dan sastra Indonesia dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama dan dapat berkembang secara internasional. Adapun pelaksanaan kegiatan parade budaya dan apresiasi sastra, Selasa (30/10) di Balairung UPGRIS. Dilanjutkan Seminar Internasionalisasi Bahasa Indonesia Rabu (7/11) menghadirkan Lian Gouw (Penulis, Sastrawan, Penerjemah), Prof. Dr. Suminto A. Sayuti, M. Hum. (Guru besar Sastra, Kritikus Sastra), Dr. Liliana Muliastuti, M. Pd. (Ketua APPBIPA Pusat), Triyanto Triwikromo (Sastrawan).
Dekan FPBS UPGRIS Dr Asropah MPd menuturkan bahawa tujuan diselenggarakanya parade bulan bahasa diantaranya berperan aktif dalam membangun generasi muda yang bangga berbahasa Indonesia. “Menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama dalam pergaulan di lingkungan akademis dan masyarakat. Menjadikan Bahasa Indonesia semakin eksis di dunia Internasional melalui seminar dengan tema “Internasionalisasi Bahasa Indonesia.”Menumbuhkan kecintaaan dan kebanggan mahasiswa terhadap bahasa, sastra, dan budaya Indonesia melalui parade budaya,” imbuh Asropah.
Dra. Maria Yoshepine, M. Pd. Ketua panitia pelaksana menjelaskan rangkaian kegiatan dalam bulan bahasa 2018 ini merupakan salah satu bentuk peran aktif masyarakat Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas PGRI Semarang. “Membangun generasi yang cinta dan bangga terhadap bahasa, sastra Indonesia. Selain itu, dengan adanya kegiatan tersebut, yang juga merupakan wahana untuk mewujudkan generasi beridentitas dan berjati diri kebangsaan yang peduli terhadap bahasa dan sastra Indonesia sekaligus menjadikan bahasa dan sastra Indonesia berkembang secara Interasional,” imbuh Maria.