Program studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) gelar webinar, Kamis (9/9/2021). Hadir para nara sumber Danang Dwi Purwanto SPd MOr (Owner LKP Rumah Sehat), Dr Agus Wiyanto MPd Dosen (PJKR UPGRIS), Dr Tubagus Herlambang MPd (Dosen PJKR UPGRIS), serta Nur Aziz Rohmansyah PhD (Dosen PJKR UPGRIS). Tema webinar “Paradigma Baru Membangun Olahraga nasional.”
“Acara diselenggrakan secara daring melalui aplikasi zoom. Webinar kali ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka Hari Olahraga Nasional (Haornas) tahun 2021. Ada lima ratus peserta yang hadir mengikuti kegiatan tersebut,” kata Galih ketua prodi PJKR UPGRIS.
Dekan FPIPSKR Dr Agus Sutono SFil MPhil menjelaskan keberadaan olahraga sebagai bagian dari kebutuhan kita semua, juga bagi bangsa negara. “Buku yang ditulis oleh Michel Foucault tentang bio politik and pandemi, mendeskrispikan bagaimana pandemi covid-19 ini untuk menyebut semua penyakit yang ada yang menyerang manusia. Tubuh yang di dalam perbincangan yang umum kita temui. Penyakit itu menyerang tubuh-tubuh manusia. Bukan menyerang secara langsung bidang politik atau ekonomi sosial. Sehingga justru secara tidak langsung akan mengubah dinamika sosial dan politik,” kata Agus.
“Sistem olahraga harus menyesuaikan diri apalagi sistem budaya bangsa Indonesia. Tubuh biologi manusia tidak pernah dibicarakan dari pada politik atau ekonomi. Tubuh yang sehat dibutuhkan negara yang hebat. Negara memiliki tanggung jawab serta kepentingan besar untuk membangun tubuh yang sehat.” Imbuh Dekan FPIPSKR.
Tubuh yang sehat sebagai kebutuhan yang mutlak. Manusia yang memiliki satu kesenangan yang namanya homo luden. Keterpanggilan kita kepada keasikan dalam permaninan. Olahraga dan permainan rekreatif tidak lepas dari tubuh yang sehat. Serta keterpanggilan menjadi pribadi yang menyenangi permainan. Sehingga, kemenangan merupakan bonus dari homo luden.
Homo luden itu sendiri memiliki arti manusia bermain. Senang bermain memang merupakan bagian dari sifat alamiah manusia. Baik anak kecil (yang dunianya memang adalah bermain), hingga remaja, dewasa, dan orang tua sangat senang bermain atau paling tidak senang menonton sebuah pertunjukan (permainan).
Agus Wiyanto menjelaskan keberhasilan dalam mencapai suatu prestasi olahraga harus didukung oleh berbagai macam komponen dan saling terintegrasi. “Sumber daya manusia : atlit, pelatih, akademisi bidang keolahragaan, dokter spesialisasi kesehatan olahraga, psikolog. Kedua, dukungan: kebijakan dari pemerintah untuk kemajuan suatu prestasi olahraga, keluarga, pemerhati olahraga, mantan atlit, fasilitas, finansial, jaminan masa depan. Infrastruktur dan peralatan, tempat latihan yang memenuhi standar internasional. Peralatan latihan sesuai cabang olahraga yang memenuhi standar internasional. Peralatan penunjang untuk latihan.
Sistem, sistem rekrutmen. Sistem pembinaan utk peningkatan prestasi. Sistem kompetisi nasional dan partisipasi di kompetisi internasional. Reward and punishment. Iptek Olahraga: peralatan penunjang IPTEK olahraga. Riset dalam bidang olahraga. Pendekatan IPTEK dalam pembinaan olahraga,” kata Agus.