KKN Tematik UPGRIS Kelompok 17 Desa Nyatnyono Bekerja Sama dengan Posyandu

Dalam rangka pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, Kelompok 17 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) yang ditempatkan di Desa Nyatnyono turut serta berperan aktif dalam mendukung kegiatan Posyandu yang dilaksanakan di Desa Nyatnyono, Dusun Siroto tepatnya di RW 5.

Kegiatan itu berlangsung pada hari Sabtu, tanggal 13 September 2025, mulai pukul 08.00 -11.00 WIB dan dihadiri oleh masyarakat setempat dari berbagai kalangan, di antaranya ibu hamil, ibu menyusui, balita, dewasa hingga lansia.

Pelaksanaan kegiatan Posyandu tersebut merupakan hasil sinergi antara kader Posyandu, Ibu-ibu PKK RW 5 Desa Nyatnyono yang bekerja sama dengan puskesmas Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat, serta mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 17.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa secara berkala, sekaligus sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan diri dan keluarga.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN UPGRIS tidak hanya berperan sebagai pendamping teknis, tetapi juga terlibat secara langsung dalam kegiatan administrasi, edukasi, dan interaksi sosial yang mendukung kelancaran pelaksanaan program Posyandu.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan mencakup pendataan kehadiran peserta, pengukuran tinggi dan berat badan balita, pemeriksaan tekanan darah lansia, serta penyampaian materi edukatif mengenai pentingnya gizi seimbang, imunisasi rutin, dan perawatan kesehatan ibu dan anak.

Mahasiswa juga berperan dalam memberikan pendampingan kepada warga yang membutuhkan bantuan dalam memahami prosedur pelayanan yang tersedia, serta memfasilitasi komunikasi antara warga dan tenaga kesehatan.

Koordinator Kelompok 17 KKN UPGRIS, Moh Aunur Rais Jerusalem, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program kerja utama yang dirancang dengan tujuan untuk memperkuat peran mahasiswa dalam mendukung upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat desa.

Menurutnya, keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan Posyandu menjadi media pembelajaran yang sangat bermakna karena mahasiswa dapat melihat secara langsung kondisi kesehatan masyarakat, serta memahami berbagai tantangan yang dihadapi dalam pelayanan kesehatan di tingkat desa.

“Kegiatan ini memberikan kami pengalaman nyata dalam pengabdian masyarakat. Kami merasa terhormat dapat bekerja sama dengan kader dan tenaga kesehatan dalam menyukseskan kegiatan Posyandu. Harapannya, keberadaan kami dapat memberikan kontribusi positif, sekaligus meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan keluarga, ujarnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan akan terbangun kolaborasi berkelanjutan antara lembaga pendidikan tinggi dan masyarakat desa dalam upaya peningkatan kualitas hidup. Mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change) memiliki peran strategis dalam mendampingi proses transformasi sosial yang berorientasi pada penguatan kapasitas masyarakat, peningkatan literasi kesehatan, serta pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di tingkat lokal.

Secara keseluruhan, keterlibatan Mahasiswa Kelompok KKN UPGRIS 17 dalam kegiatan Posyandu di Dusun Siroto menjadi bukti konkret bahwa program KKN tidak hanya sekadar kewajiban akademik, tetapi juga menjadi sarana untuk membangun jembatan antara ilmu pengetahuan dan kebutuhan riil masyarakat.

Mahasiswa diharapkan tidak hanya hadir sebagai pelaksana program, tetapi juga sebagai mitra aktif yang mampu memberikan dampak positif, inspiratif, dan berkelanjutan dalam pembangunan desa.