Lewat DSC, Mahasiswa UPGRIS Dilatih untuk Lebih Antusias Berwirausaha

Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS) kembali membuka pintunya bagi para calon wirausahawan muda. UPGRIS berupaya memantik semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswanya melalui acara Diplomat Success Challenge (DSC).

Acara tersebut digelar oleh Pusat Karir, PPL, dan Pemagangan, LPP UPGRIS bekerja sama dengan Wismilak Foundation. Tahun ini, antusiasme terlihat jelas dengan partisipasi 579 mahasiswa yang mengikuti program ini, baik secara daring maupun luring.

Rektor UPGRIS, Dr. Sri Suciati M.Hum, menjelaskan bahwa DSC bukan sekadar kompetisi, melainkan sebuah strategi fundamental untuk membentuk ekosistem wirausaha di kampus.

“Data menunjukkan hanya 5,5% lulusan UPGRIS yang terjun ke dunia wirausaha, berbanding jauh dengan 87,6% yang memilih bekerja dan 4,3% yang melanjutkan studi,” ucap Suciati.

Oleh karena itu, tambahnya, DSC menjadi kesempatan emas bagi para mahasiswa untuk mengasah kemampuan, membangun jejaring, dan menjadi bagian dari komunitas wirausahawan sukses,” terangnya.

Rektor menambahkan, melalui acara ini setiap peserta memiliki kesempatan untuk mendapatkan hibah modal usaha, serta bimbingan langsung dari para praktisi dan ahli bisnis.

Ketua Pusat Karir, PPL, dan Pemagangan UPGRIS, Dr. Prasetyo M.Pd, menyebut proses seleksi DSC dirancang secara bertahap, dimulai dari tingkat lokal sebelum melangkah ke tingkat regional.

“Tahun ini, program ini kian menarik dengan adanya program inkubasi, yang memberikan pendampingan yang lebih intensif.”

Prasetyo menambahkan, tujuannya adalah untuk memastikan mahasiswa tidak hanya menerima dana hibah, tetapi juga benar-benar siap menghadapi tantangan dunia wirausaha.

“UPGRIS juga memberikan pendampingan karir dengan memetakan potensi mahasiswa, membantu mereka menentukan jalur yang paling sesuai, baik itu di dunia kerja maupun wirausaha,” tambahnya.

Kolaborasi erat dengan program studi dan dosen wali juga dilakukan, memastikan setiap langkah pendukung, mulai dari mata kuliah kewirausahaan hingga pameran berskala internasional.

“Semua itu untuk membimbing para mahasiswa mencapai kesuksesan,” ucap Prasetyo.