Lembaga Pengembangan Profesi, Universitas PGRI Semarang melalui Pusat Sumber Belajar, Kurikulum dan PPL menyelenggarakan diskusi “Perencanaan dan Digitalisasi Pembelajaran di Sekolah Malaysia”. Narasumber dalam kegiatan diskusi tersebut Prof Madya Dr Mahani binti Mokhtar dan Dr Najua Syuhada binti Alhassora dari Universiti Teknologi Malaysia di gedung pascasarjana lantai 5 Universitas PGRI Semarang, baru-baru ini.
Diskusi diikuti oleh guru dari SD, SMP, SMA, MA, SMK kota Semarang serta Dosen Universitas PGRI Semarang. Acara dibuka sekaligus memberi sambutan Sekretaris Lembaga Pengembangan Profesi Universitas PGRI Semarang Dra Intan Indiati MPd. Dalam sambutanya Intan Indiati menyampaikan bangga dengan kegiatan diskusi dengan akademisi yang terus belahar terhadap perubahan dunia yang semakin cepat. “Senang bisa berbagi ilmu serta pengalaman belajar dari para pakar pendidikan di UTM Malaysia. Guru harus mempu beradaptasi dengan segala zaman. Tidak hanya meyerah pada keaadaan apalagi pada zona nyaman,”imbuh Intan.
Prof Madya Dr Mahani binti Mokhtar menyampaikan pembahasan tersajikan RPH (Rencana Pengajaran Harian/ Lesson Plan) di sekolah Malaysia yang menggunakan e-RPH 4.0 dan mulai meninggalkan RPH bentuk hardcopy atau cetak. “Rasional penggunaan e-RPH adalah adanya perkembangan teknologi di era Revolusi Industri 4.0. Penggunaan e-RPH memiliki banyak keuntungan diantaranya 1) penghematan penggunaan kertas, sehingga sumber daya alam (SDA) juga hemat, 2) pemeriksaan RPH bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun, 3) format dapat diseragamkan. e-RPH dapat dijalankan dengan menggunakan berbagai aplikasi. RPH di Malaysia diformat cukup satu halaman yang dilengkapi dengan berbagai lampiran pendukung pembelajaran,”imbuhnya.
Selain e-RPH Prof. Madya Dr Mahani binti Mokhtar dan Dr Najua Syuhada binti Alhassora, juga mencontohkan berbagai aplikasi yang bisa mendukung digitalisasi pembelajaran. Banyak tanggapan positif dari semua peserta serta antusias mengikuti hingga usai. Antusiasme terlihat dari banyaknya pertanyaan dan saling bertukar pengalaman yang disampaikan oleh para peserta di forum diskusi tersebut. Diakhir kegiatan diskusi, terpetik sebuah nilai yang luar biasa yaitu guru yang berkualitas dan efektif adalah guru yang memiliki kemampuan mengembangkan hubungan dengan siswa dan mau mendengarkan siswa.