Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UPGRIS mempublikasikan pembentukan Komunitas Peduli Perempuan dan Anak (KP2A) di samping Gedung Balairung, tadi pagi. Komunitas ini pada dasarnya adalah wadah komunikasi dan sarana menjagadan membentengi kemungkinan adanya kekerasan pada perempuan dan anak, serta pergaulan bebas lainnya. Terutama di kalangan mahasiswa UPGRIS.
Ketua LPPM Ir.Suwarno Widodo, M.Si mengimbau kepada mahasiswa, apabila menemukan adanya kekerasan terhadap perempuan dan anak di lingkungan sekitar untuk tak segan-segan segera melaporkan ke KP2A. Apalagi, kini kekerasan terhadap perempuan sudah semakin meningkat. Selain itu, Suwarno juga resah adanya pergaulan bebas di kalangan remaja dan mahasiswa. Dengan forum ini diharapkan kekerasan dan pergaulan bebas bisa dikurangi dan diantisipasi.
Publikasi pembentukan komunitas ini juga bertepatan dengan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember. Untuk itu, momen ini sangat tepat untuk mengampanyekan kepedulian terhadap perempuan dan anak. Acara dihadiri sekitar 50an mahasiswa dari pelbagai judu. Selain itu, acara disertai pula pembubuhan tanda tangan sebagai bentuk kampanye Save Mom and Child, serta gerakan 3 No: No Drugs, No Free Sex, and No Aids. Mahasiswa terlihat mengikut acara dengan antusias sampai akhir acara.[]