Dampak langsung dari pandemi ialah banyak acara digelar secara daring. Ini membuat begitu banyak institusi termasuk kampus mesti terbiasa mengadakan acara daring meski pada awalnya sangat merepotkan, terutama dari segi teknis.
Banyak kalangan masih belum terbiasa menyiapkan peralatan dan aplikasi yang diperlukan untuk acara daring. Sejumlah mahasiswa Universitas PGRI Semarang berinisiatif untuk membuka peluang usaha berupa “virtual organizer” bernama face.in yang memfasilitasi forum daring.
“Inovasi dalam melihat peluang. Intinya itu. Yang dibutuhkan sekarang ialah melihat inovasi dan kreasi,” ungkap Dekan FTI, Drs. Slamet Supriyadi, M. Env., S.T., di Gedung Pusat, 11 November 2020. Menurut Slamet, Face.in ini adalah semacam “virtual organiser” hasil kerja mahasiswa dan dosen pendamping yang berhasil menangkap peluang.
Slamet juga menambahkan, pihak kampus akan selalu mendukung mahasiswa yang berani berinovasi. Dukungan konkritnya ialah lewat pemberian dosen pendamping. Sehingga mahasiswa bisa lebih terarah dalam berproses.
“Tantangannya ke depan ialah mahasiswa harus berbagi waktu antara kuliah dan mengembangkan kreativitas. Konsekuensinya memang begitu. Saya harap ada keseimbangan, dua-duanya dijalankan dengan baik,” ungkap Slamet.
Pada kesempatan yang sama, Slamet mengucapkan selamat kepada face.in karena telah berhasil mengambangkan “virtual organizer” tersebut sehingga berhasil menggagas acara bertaraf internasional, yaitu Webinar Internasional bertema “Merintis Bisnis Ala Mahasiswa” yang diselenggarakan pada Rabu, 11 November 2020, pukul 15.30 WIB.
Dalam acara ini akan menghadirkan pembicara dari kalangan pengusaha, yaitu Sripeni Puspasari, Founder Netasia Singapore, dan Puti Kayo Gebriecya, Director PT. TeknoKayo, B.Sc. cand Missouri State University, USA. Dengan pidato pembuka dari B. A. Herlambang, M. Kom, Kaprodi Informatika.
Dengan menghadirkan pembicara kelas internasional diharapkan mahasiswa bisa terinspirasi untuk mau membuka peluang usaha. Diketahui, acara ini dikonfirmasi akan dihadiri 1.403 peserta melalui daring.
Teks: Widyanuari Eko Putra/ Foto: Ahmad Rifai