Satu per satu para penonton menyalakan senter pada telepon genggem mereka masing-masing. Lampu di balairung meredup. Dari atas balkon kerlip-kerlip senter itu membikin suasana
jadi sendu. Di atas panggung, Virzha mulai memandu penonton agar bernyanyi bersama: “Kuhanya diam, memendam menahan segala kerinduan, memanggil namamu. Di setiap malam,
ingin engkau datang dan hadir, di mimpiku, rindu…” Suasana kian meriah saat pada akhirnya Virzha menyanyi bersama penonton.
Lagu Tentang Rindu itu termasuk salah satu tembang andalan Virzha dalam puncak kemeriahan Management Indie-pendent Festival Career Opportunity “Manifesto” 2018
BEM Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas PGRI Semarang, di gedung Balairung (06/10). “Sambutan kalian luar biasa,” ungkap penyanyi bernama lengkap Di Muhammad Devirzha
kelahiran 12 Mei 1990, ini. Virzha mengawali karir sebagai juara ketiga ajang pencarian bakat di tv swasta nasional.
Dalam pembukaan, sederet penampil datang dari band indie kota Semarang, di antaranya Skamasker dan Absurdnation. Band pertama membawakan lagu lawas beraransemen ulang ska,
yaitu “Yang Penting Happy” yang dulu pernah dinyanyikan oleh Jamal Mirdad. Band kedua sudah tak asing lagi bagi penikmat musik di kota Semarang. Absurdnation digawangi oleh Nanda Goeltom
yang tak lain dosen Prodi Managemen UPGRIS. Dalam aksinya mereka menyuguhkan lagu-lagu andalan seperti Cerita Cita. Acara kian greget dengan penampilan Pompomp Boys
dari mahasiswa Managemen UPGRIS.
Dekan FEB Dr Efriyani Sumastuti, M.P. menyambut gembira acara Manifesto #2 ini. “Kami berharap acara ini bisa terus berlanjut dan kian mengenalkan dan menarik minat Prodi FEB UPGRIS ke depan,”
ungkapnya dalam sambutan. Hal ini seiya dengan sambutan Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum yang dalam acara kali ini datang menyaksikan langsung hingga pamungkas acara.
“Semakin banyak jurusan dan fakultas menggelar acara seperti ini, akan semakin mengangkat citra dan nama baik UPGRIS di luar. Saya sangat menyambut baik Manifesto #2 ini,” ungkap Rektor.
Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan acara potong tumpeng sebagai simbol suksesnya penyelenggaraan Manifesto #2 FEB UPGRIS.[]