Masih banyaknya masyarakat Indonesia yang belum tahu bagaimana mengolah buah dengan maksimal. Salah satu diantaranya mengolah kulit buah yang bisa dijadikan alternatif makanan serta ekstrak minuman. Tentunya ditangan para mahasiswa teknologi pangan Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) akan menjadi produk baru dan unggulan.
Menggunakan tempat di teras laboratorium teknologo pangan delapan kelompok dengan cermat memajangkan karya terbaiknya. Mereka masih kuliah di semester 7 pada kampus di jalan Sidodadi Timur no 24 Semarang.
Ada berbagai macam produk olahan seperti drink dragon, selai lembaran kulit manggis, permen jelly kulit melon, abon kulit nanas, teh kulit apel, serta teh kulit jeruk. Mereka menyajikan dengan cara yang menarik. Setiap kali pengunjung hadir diminta untuk mencicipi serta menilai produk olahanya.
Salah satu produk yang menarik Bokunas (abon kulit nanas). Produk yang terdiri dari bahan kulit buah nanas, guka aren, bawanng merah, bawang putih, cabai, garam, ketumbar lada serta penyedap rasa. Bokunas memiliki rasa seperti seperi abon pada umumnya. Walaupun berasal dari kulit nanas namun rasanya mirip daging sapi. Ada rasa pedas serta serta yang bisa dirasakan oleh lidah.
Cara merekan mengolah berdasarkan teori serta konsultasi dengan dosen sebagai pakar makanan. Sehingga hasil yang dibuat akan lebih optimal dan dinikmati masyarakat luas. Hal ini menjadi sebuah tujuan setelah mereka lulus akan menjadi ahli makanan yang prafesional.
Mereka menamakan kegiatanya dengan ekspo produk unggulan. Kegiatan yang berlangsung Jumat (17/12). Banyak kegiatan yang diselenggarakan diantaranya pameran produk limbah buah, edukasi pengolahan limbah buah, serta belanja produk ekspo. Rangkaia tersebut bagian dari mata kuliah pengembangan produk program studi teknologi pangan.
Dosen teknologi pangan Iffah Muflihati STP MSc menyampaikan kegiatan ini rutin diselenggarakan setiap tahun. “Kegiatan mata kuliah diwajibkan mengembangkan produk. Tahun ini dengan tema pemanfaatan limbah kulit buah diolah menjadi bahan pangan. Dengan memanfaatkan limbah kulit buah yang diolah secara umum memberikan gambaran bahwa limbah masih bisa digunakan atau diolah menajadi produk yang berkualitas,” ungkap Iffah.
Di dalam kulit buah masih banyak terdapat banyak kandungan seperti serat serta vitamin. Hal ini bisa mengurangi jumlah sampah rumah tangga. Dan hasilnya bisa dijadikan potensi yang bisa dikembangkan menjadi wirausaha. Sampai sejauh ini yang sudah banyak hasil karya mahasiswa dikembangkan menjadi produk untuk penelitian.
Tahun lalu teknologi pangan berhasil mengolah limbah kulit pisang menjadi ekstrak minuman yang memiliki rasa seperti kopi. Produk tersebut yang sudah masuk jurnal kemudian dibaca oleh badan pengawas obat dan makanan. Hingga kami diminta dijakan untuk menentukan standar kandungan minuman sebuk kulit pisang.
Para mahasiswa teknologi pangan UPGRIS memiliki banyak potensi sehingga sering meraih juara nasional hingga internasional.