Narawita Fest 2025 FPBS UPGRIS Teguhkan Bahasa sebagai Penjaga Kebinekaan

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) resmi membuka Narawita Fest 2025 di Gedung Pusat, pada 9 Oktober 2025. Sebuah festival tahunan yang mengusung tema “Bahasa dan Sastra: Cermin Peradaban, Penjaga Kebinekaan.” 

Kegiatan ini menjadi wadah kolaborasi antara mahasiswa, dosen, guru, dan pegiat seni dalam merayakan sekaligus memperkuat nilai-nilai kebahasaan dan kesastraan di tengah masyarakat multikultural.

Ketua Panitia, Yuli Kurniati Werdiningsih, S.S., M.A., menjelaskan bahwa Narawita Fest tahun ini berlangsung selama satu bulan penuh dengan beragam kegiatan literasi dan seni.

“Setiap tahun kami menghadirkan kegiatan yang berkelanjutan. Pada tahun ini, ada lomba baca puisi tiga bahasa (Indonesia, Inggris, dan Jawa), panggung mingguan, lawatan bahasa, sastra, dan budaya ke sekolah mitra, pemutaran serta bedah film di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Kendal, hingga bedah buku dan penerbitan antologi puisi dari dosen serta karyawan FPBS,” ungkap Yuli.

Ia menambahkan bahwa puncak acara pada 28 Oktober nanti akan diberikan penghargaan bagi pemenang lomba baca puisi tiga bahasa tersebut serta dua penghargaan bergengsi, yakni Sekolah Berdaya Bahasa-Sastra Narawita Award 2025 dan Tokoh Berdaya Bahasa-Sastra Narawita Award 2025.

“Festival ini terselenggara atas kerja sama BEM FPBS, seluruh Himpunan Mahasiswa (Hima) di lingkungan FPBS, serta dukungan penuh dari pimpinan fakultas,” ujarnya.

Rangkaian kegiatan juga menampilkan berbagai penampilan seni dari mahasiswa dan pelajar. Di antaranya adalah Dicha, Dyah, dan Firza Yudha Arinanto yang membawakan Tembang Kidung Reksabumi dan puisi “Tanda-tanda” karya Taufik Ismail, Veonicha dengan penampilan lagu populer, Arita Widya dan Firda Fadzlin Karina dari siswa SMA Laboratorium UPGRIS dengan penampilan yang membawakan tari Gado-Gado Semarangan, serta tari Geol Denok dan musik akustik dari siswa SMK Negeri 3 Semarang.

Selain itu, Elisa Suciaryani tampil dengan lagu keroncong, Edsacoustic (Egi Fidelia dan Cindyana Chintya Bella) menampilkan musik akustik, Nafisa Arum menari Rinenggoloro dari HIMABAJA, dan penampilan pembuka serta penutup dibawakan dalam konsep kolaborasi antara vokalis Fitrah dan kibordis Yemima.

Dekan FPBS, Siti Musarokah, S.Pd., M.Hum., dalam sambutannya menegaskan bahwa Narawita Fest merupakan bagian dari tradisi akademik FPBS yang digelar setiap tahun dalam rangka memperingati bulan bahasa dan sastra.

“Sejak berdiri, FPBS telah rutin menyelenggarakan kegiatan serupa, tetapi baru mulai Oktober 2023 kami memantapkan diri memberi nama ‘Narawita Fest’ agar semakin melekat di hati masyarakat,” tutur Siti.

Ia menambahkan bahwa Narawita Fest menjadi cerminan jati diri FPBS UPGRIS yang menaungi tiga program studi kebahasaan, yakni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (PBSD), serta Pendidikan Bahasa Inggris (PBI).

“Festival ini bukan hanya ajang perayaan sastra, tetapi juga wadah pembentukan karakter dan identitas akademik. Kami ingin menjadikan FPBS sebagai kawah candradimuka, tempat penempaan diri bagi civitas akademika, sekaligus sarana mengenalkan bahasa Indonesia di kancah internasional.

Selain itu juga upaya kami menjaga Trigatra Bahasa, yakni dengan mengutamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing,” pungkasnya.

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Pusat Lantai 7 UPGRIS ini mendapat sambutan antusias dari ratusan mahasiswa, siswa SMA sederajat, dan tamu undangan. Seluruh informasi dan dokumentasi kegiatan serta beragam informasi rangkaian kegiatan Narawita Fest 2025 selama satu bulan penuh pada Oktober 2025 ini dapat diakses melalui akun media sosial resmi Narawita Fest, BEM FPBS, dan FPBS UPGRIS.

Di antaranya Instagram @narawitafest, @fpbs_upgris, @bemfpbsupgris, @humas_upgris dan media sosial lainnya.