Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) sebagai perguruan tinggi terbaik terus mempertahankan prestasi. Salah satunya mempersiapkan mahasiswa diberbagai kegiatan ilmiah yang diselenggarakan oleh pusat prestasi nasional. Kegiatan yang dipersiapkan diantaranya pemilihan mahasiswa berprestasi (Mawapres) dan Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) tahun 2021.
Kompetisi debat mahasiswa Indonesia merupakan upaya yang utuh dalam membangun 6 C, yaitu collaboration (kerjasama), creativity (kreatifitas), critical thinking (berfikir kritis), communication (berkomunikasi), citizenship (kewarganegaraan), dan character (karakter). Dalam kompetisi debat, secara berkesinambungan, beberapa unsur dalam 6C dibangun dan dikuatkan. Terutama, bobot tertingginya adalah membangun dan mengembangkan karakter dan kemampuan berpikir analitis dan kritis mahasiswa.
Perwakilan peserta KDMI tahun 2021 yang mewakili UPGRIS tiga mahasiswa dari program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Ketiga mahasiswa tersebut, Andini Larasati (Debater), Alifia Ulfadila (Debater), serta Imam Abil Filda (Juri N1). Saat ini ketiga mahasiswa PBSI UPGRIS masih duduk di bangku semester empat dan enam.
R Yusuf Sidiq Budiawan SPd MA sebagai pembina komunitas debat UPGRIS bangga dengan proses mereka yang gigih. “Berbagai pengalaman serta tahapan yang disiapkan oleh peserta sudah maksimal. Ada tiga tahapan dalam proses seleksi KDMI 2021. Tahap pertama, peserta diminta menjadi Tim Pemerintah Pembuka. Para peserta diberi sebuah mosi yang sama, lalu diberi waktu untuk membangun sebuah kasus dan mempresentasikannya dalam bentuk video, yang selanjutnya di upload pada Google Drive / Youtube Account masing-masing,” tutur Yusuf.
Tahap kedua ini, peserta diminta untuk bertindak sebagai Pembicara Pertama dari Tim Pembuka Oposisi. Selain diberi waktu untuk membuat argumentasi, peserta juga diminta untuk menonton rekaman video yang kemudian dijadikan sebagai bahan membuat sanggahan. Pada seleksi tahap akhir, peserta berkumpul pada satu ruang yang sdh ditentukan. Acara dimulai dg evaluasi Seleksi Tahap Pertama dan Kedua. Yang kemudian dilanjut dengan Proses Seleksi, yaitu Proses Debat. Peserta melakukan debat sebanyak tiga kali, sebelum akhirnya diambil tiga peserta terbaik untuk maju mewakili UPGRIS dalam Ajang KDMI 2021.
Para peserta yang mewakili UPGRIS pada kompetisi tersebut merupakan mahasiswa terbaik, khususnya pada bidang debat Bahasa Indonesia. Karena para peserta merupakan yang terbaik, dia memastikan kompetisi debat tersebut memiliki persaingan ketat. “Bukan hanya pandai berbicara di depan umum saja, tapi materinya pasti bagus dan berkualitas,” imbuh Yusuf.
Pelaksanaan kompetisi debat, lanjut dia, merupakan bagian dari upaya meningkatkan kompetensi mahasiswa. Terutama bagaimana melatih mahasiswa menyampaikan ide atau gagasan yang mereka miliki. “Nah, di sini mereka bisa mengasah hal itu. Mereka bisa mengasah bagaimana menyampaikan ide serta meyakinkan audiens,”
Sementara itu, Rektor UPGRIS Muhdi mengatakan, melalui kompetisi debat yang digelar semacam itu, mahasiswa bisa mengembangkan kemampuan mereka menyampaikan pendapat mereka secara sistematis dan logis. “Apalagi ini, kompetisinya menggunakan Bahasa Indonesia, pastinya tidak hanya mereka yang saling berdebat akan tetapi bisa memberikan penilaian bagaimana cara menyampaikan gagasan serta mutu materi yang ada dari masing-masing peserta,” tutur Muhdi.