Persaingan dunia kerja membuat sejumlah para sarjana pendidikan mesti pandai-pandai mempersiapkan diri. Membludaknya jumlah lulusan muda disebut tidak seimbang dengan jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia, terutama di pulau Jawa.
Lulusan jurusan Pendidikan Bahasa Inggris bisa dikatakan memiliki lulusan yang berlimpah karena memang jurusan ini menjadi favorit di pelbagai perguruan tinggi di Indonesia. Mereka tentu tidak boleh menganggap bahwa satu-satunya lowongan hanya menjadi guru atau dosen saja.
Unit pelaksana teknis (UPT) layanan Bahasa dan sertifikasi profesi bekerjasama dengan program studi pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) gelar kuliah umum baru-baru ini. Video game translation; what makes it different from the other audiovisual translations merupakan topik acara tersebut. Kegiatan ini berlangsung dalam rangka Dies Natalis UPGRIS ke-40. Acara berlangsung melalui aplikasi zoom dan disiarkan langsung di UPGRIS TV.
Kepala UPT layanan Bahasa dan sertifikasi profesi UPGRIS Dr Dyah Nugrahani SPd MHum menyampaikan dalam sambutannya agar mahasiswa bisa menangkap peluang-peluang yang ada. “Sarjana pendidikan Bahasa Inggris sepatutnya bisa memanfaatkan seminar penerjemahan ini, karena memang profesi penerjemah masih terbilang sedikit dan minim peminat,” tutur Dyah.
Narasumber Dr SF Luthfie Arguby Purnomo MHum dalam menyampaikan materi menjelaskan mengedit menerjemahkan lebih sulit atau lelah daripada memulai lebih awal. Lebih baik baik membayar mahal terjemahanya baik daripada murah atau gratis akan tetapi terjemahanya jelek,” tutur Luhfie.
Salah satu kesempatan yang bisa dimanfaatkan oleh lulusan sarjana Pendidikan Bahasa Inggris adalah dengan menjadi penerjemah. Banyak yang belum melihat celah ini, betapa jumlah penerjemah profesional di Indonesia masih begitu sedikit.