Suasana di ruang seminar lantai 7 Kampus Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Senin 24 Juli 2024 dipenuhi mahasiswa berpakaian adat.
Mereka tampil dalam acara pentas seni dan budaya serta perpisahan mahasiswa Inbound Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Tahun 2024.
Mengusung tema “Jaga Budaya Jaga Karya” acara tersebut dipersembahkan oleh mahasiswa-mahasiswi Inbound PMM UPGRIS. Total ada 78 mahasiswa dari 18 kampus berbagai wilayah di Tanah Air.
Koordinator PMM inbound Dr Fenny Roshayanti menjelaskan pada kegiatan PMM 4 ini ada sekitar 78 mahasiswa dari 18 perguruan tinggi se-Indonesia.
Para mahasiswa tersebut belajar selama satu semester atau 6 bulan di UPGRIS. Mereka antara lain berasal dari Aceh, Sumatera, Sulawesi dan sejumlah daerah di Indonesia bagian timur.
Selain program perkuliahan, mahasiswa PMM juga mengikuti modul nusantara antara lain kebhinekaan. Kemudian terdapat kegiatan inspirasi yang dibawakan oleh beberapa professional maupun pendidik.
Rektor UPGRIS Dr Sri Suciati mengatakan, tarian yang dibawakan menunjukkan kekayaan ragam budaya di Indonesia. Selain tarian, kostum penari juga luar biasa dalam menunjukkan keanekaragaman budaya.
Ia mengucapkan terima kasih atas program yang telah dilaksanakan dengan sangat baik. Ia menyampaikan kepada para mahasiswa program PMM untuk membawa kenangan indah selama berinteraksi dengan UPGRIS serta memperoleh manfaat dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
“Semoga apa yang diperoleh di UPGRIS memberi manfaat di kampusnya masing-masing, karena banyak hal yang diperoleh terutama budaya serta ilmu pengetahuan yang baru selama belajar di UPGRIS,” jelasnya.
Ia menambahkan program PMM ini mendorong agar perguruan tinggi tidak hanya menjadi tempat belajar yang dibatasi ruang kelas, tetapi menjadi ajang pertemuan dimana bahasa, budaya, tradisi dari berbagai penjuru nusantara bisa saling mengenal satu sama lain.
Diungkapkannya, PMM yang merupakan program MBKM untuk tahun ini dilakukan setiap semester. Program PMM membantu mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan dengan mengenal budaya dan tradisi serta memperluas jejaring.
“PMM kali ini pertama dilaksanakan di semester genap, awalnya hanya dilakukan di semester ganjil. Kalaupun nanti program PMM tidak diadakan lagi oleh pemerintah, kami akan lakukan pertukaran mahasiswa secara mandiri,” tegasnya.