Mahasiswa diingatkan pentingnya menjaga integritas ketika terjun ke masyarakat atau saat menjalani kuliah kerja nyata. Nilai integritas tersebut diperlukan agar program kerja yang disusun bisa terimplementasikan dengan baik di masyarakat.
Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Dr Sri Suciati MHum mengemukakan, kuliah kerja nyata dianggap momentum tepat untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.
“Kami ingin memastikan program yang disusun bisa diwujudkan di wilayah pengabdian. Ini saatnya mahasiswa mengimplementasikan ilmunya di lapangan,” kata rektor saat memberikan arahan kepada mahasiswanya di balairung kampus tersebut, Jumat 16 Februari 2024.
Menurut rektor, kehadiran mahasiswa ditunggu dan dibutuhkan masyarakat. Terkhusus pada wilayah yang saat ini sedang dilanda banjir, seperti di Demak dan Grobogan.
“Saatnya mahasiswa berkarya nyata, apalagi musim hujan saat ini keberadaan mereka begitu dibutuhkan. Program utamanya tentu kesehatan dan kebersihan, tanpa mengesampingkan program yang lain,” ujarnya.
Ketua KKN Arisul Ulumuddin MPd menyebut, jumlah peserta yang akan mengikuti kuliah kerja nyata sebanyak 1.649 mahasiswa. Mereka bakal ditempatkan di sejumlah kota/kabupaten di Jawa Tengah.
“Mahasiswa akan menjalani KKN di Kota Semarang, Salatiga, Kabupaten Demak, Grobogan, Kudus, Jepara, Pati, Kendal, dan Kabupaten Semarang,” kata Aris.
Adapun pelaksanaannya dimulai 16 Februari hingga 16 Maret 2024 mendatang. Sedang tema yang diangkat yakni Pemberdayaan Masyarakat Melalui Literasi Digital Menuju Kebangkitan Ekonomi.
Beberapa di antaranya literasi pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, lingkungan, pariwisata lokal, serta penurunan dan edukasi stunting.
“Pelaksanaan kuliah kerja nyata akan diakhiri dengan ekspo dan berbagai lomba di tingkat kecamatan. Harapannya mereka maksimal mengabdikan ilmunya di masyarakat,” sebutnya.