Sejarah Universitas PGRI Semarang

Universitas PGRI Semarang didirikan oleh Pengurus Daerah Tingkat I PGRI Provinsi Jawa Tengah melalui Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) IKIP PGRI Jawa Tengah dan merupakan perubahan bentuk dari IKIP PGRI Semarang dengan Akademi Teknologi Semarang. Tujuan pendiriannya adalah untuk menyiapkan calon pemimipin yang unggul dan berkarakter kebangsaan sehingga dapat menjadi teladan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam mencapai kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia. Dalam sejarah perkembangannya, perjalanan Universitas PGRI Semarang dapat dibagi dalam lima periode besar.

Periode IKIP PGRI Jawa Tengah (1981-1984)

Periode ini ditandai dengan Perintisan Kelembagaan. Tepatnya 23 Juli 1981 oleh Pengurus Daerah Tingkat I PGRI Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Drs. Is Riwidigdo. Beberapa tokoh pendirinya antara lain Taruna, S.H.; Drs. Is Riwidigdo; Drs. Karseno; Drs. R. Antonius Supardi Hadiatmodjo; Drs. Muhamad Oemar; Drs. Thomas Sabar Adiutomo; Drs. Abdul Latief Nawawi S.H.; Drs. Soeparjo; Ny. Widayati Sumiyatun Soeharto; dan Drs. Teddy Iskandi, dibentuklah IKIP PGRI Jawa Tengah. Periode ini dipimpin oleh Drs. Thomas Sabar Adi Utomo (1981-1985).

Periode STKIP PGRI Jawa Tengah (1984-1987)

Pada periode ini, merupakan periode Pembangunan Kelembagaan. Melalui SK Mendikbud No. 0395/0/1984, IKIP PGRI Jawa Tengah berubah menjadi STKIP PGRI Jawa Tengah. Masa ini ditandai dengan periode kepemimpinan Bapak Drs. Sabar Adi Utomo (1981-1985) dan Bapak Taruna, S.H. (1986-1993).

Periode IKIP PGRI Semarang (1987-2014)

Periode ini adalah periode Pembangunan Akademik. Masa ini ditandai dengan kepemimpinan Rektor Bapak Taruna, S.H. (1986-1993), dilanjutkan Prof. Drs. Satmoko (1993-1997) dengan fokus utama meningkatkan mutu dosen melalui program studi lanjut. Kemudian, proses pembangunan akademik disempurnakan pada era kepemimpinan Prof. Drs. Soegijono, M.Sc. (1997-2001) yang memiliki enam program studi yaitu: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Matematika (Pend. Mat), Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn); dan Pendidikan Biologi (Pend. Bio). Keenam program studi tersebut diajukan pada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) dengan perolehan akreditasi B.

Pada ini juga ditandai dengan Pengembangan, di bawah kepemimpinan Rektor Dr. Sulistiyo, M.Pd., (2001-2009). Di era kepemimpinan ini, IKIP PGRI Semarang yang sempat diwacanakan akan berubah menjadi universitas memantapkan diri untuk bertahan dengan bentuk IKIP. Euforia berbagai perguruan tinggi untuk mengubah nama justru membuat IKIP PGRI Semarang semakin fokus sebagai perguruan tinggi pencetak tenaga kependidikan. Pada masa ini, peningkatan tajam terlihat dengan melejitnya posisi IKIP PGRI Semarang sebagai 5 (lima) besar Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang paling diminati calon mahasiswa. Seiring dengan masih banyaknya kekurangan guru, khususnya guru TK dan SD, pada tahun 2003, IKIP PGRI Semarang membuka program studi D-2 Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak (PGTK) dan tahun 2004 membuka program studi D-2 Pendidikan GuruSekolah Dasar (PGSD). Pada tahun 2009 program studi PGSD D-2 ditingkatkan ke jenjang S-1 dan program studi PGTK D-2 ditingkatkan ke jenjang S-1 dengan nama Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Bahkan, untuk mendukung program Gubernur Jawa Tengah tentang Bahasa Jawa sebagai mata pelajaran muatan lokal, IKIP PGRI Semarang juga mengembangkan program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa.

Periode IKIP PGRI Semarang, di bawah kepemimpinan Rektor Dr. Muhdi, S.H. M.Hum. (2009-2022) menekankan pendidikan karakter. Pada periode tersebut, IKIP PGRI Semarang terus mensosialisasikan metode pembelajaran pendidikan karakter pada anak didik. Berbagai kegiatan untuk mewujudkan terlaksananya pendidikan karakter terus digalakkan pada periode tersebut.Pada periode ini pula bergabung Akademi Teknologi Semarang (ATS) yang berdiri sejak tahun 1979 dalam pengelolaan YPLP PT PGRI Semarang dan selanjutnya pada tanggal 17 April 2014 melalui SK Mendikbud nomor 143/P/2014 ditetapkan penggabungan IKIP PGRI Semarang dengan ATS sebagai Universitas PGRI Semarang dengan 2 (dua) program studi S2, 13 (tiga belas) program studi S1 kependidikan, 7 (tujuh) program studi S1 teknik, dan 3 (tiga) program studi D3 teknik.

Periode Universitas PGRI Semarang (2014-sekarang)

Periode ini ditandai dengan kepemimpinan Rektor Dr. Muhdi, S.H. M.Hum. (2009-2022). Pada periode ini pula bergabung Akademi Teknologi Semarang (ATS) yang berdiri sejak tahun 1979 dalam pengelolaan YPLP PT PGRI Semarang dan selanjutnya pada tanggal 17 April 2014 melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 143/P/2014 ditetapkan penggabungan IKIP PGRI Semarang dengan ATS menjadi Universitas PGRI Semarang dengan 2 (dua) program studi S2, 13 (tiga belas) program studi S1 kependidikan, 7 (tujuh) program studi S1 teknik, dan 3 (tiga) program studi D3 teknik.

Universitas PGRI Semarang pada periode ini berada di tahap Teaching University (2015-2019) yang ditandai dengan peningkatan kualitas kurikulum dan proses pembelajaran. Periode ini sekaligus menyelesaikan tahap Excellent Teaching University (2020-2024) yang ditandai dengan meningkatnya kualitas kurikulum dan proses pembelajaran berbasis keunikan lokal (local genius based teaching) dengan penjaminan mutu berstandar internasional.

Periode Universitas PGRI Semarang di bawah kepemimpinan Dr. Sri Suciati, M.Hum. (2022-2026) sejumlah capaian prestasi berhasil diwujudkan antara lain :

  • Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran.
  • Peningkatan jumlah kegiatan UPGRIS Goes to International: joint research dengan universitas di Pollandia, India, Malaysia, Netherlands, Philipines, Nepal, Turki, Korea Selatan, dan Taiwan.
  • Pengembangan Sistem Informasi atau Digitalisasi
  • Peningkatan jumlah profesor
  • Pembukaan program studi baru: Bisnis Digital (2022), Magister Pendidikan Matematika (2023)
  • Status Akreditasi untuk Perguruan tinggi dan program studi
  • Peningkatan fasilitas mahasiswa
  • Pendanaan Program/Hibah : Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM), Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW), Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA), DRTPM, Bantuan Pengembangan Pembelajaran Direktorat Belmawa Kemendikbudristek, Penyelenggaraan Pembelajaran Digital (P3D), Pengembangan Model Pembelajaran Mata Kuliah Wajib Berbasis Projek, Inovasi Pembelajaran dan Teknologi Bantu bagi Mahasiswa Penyandang Disabilitas, Pembelajaran Daring Kolaboratif (PDK), Pelaksanaan Sertifikasi Kommpetensi Kerja (PSKK) LSP UPGRIS,Darmasiswa, Peningkatan Pembelajaran melalui Transfer Kredit Internasional, Lolos Program Pendampingan Program Studi Berstandar Mutu Internasional Ditjen Belmawa, Lolos Beasiswa Non-Gelar Micro Credential bagi Dosen PPG Bidang Numerasi, UPGRIS menempati ranking 21 nasional (PTN-PTS) dan ranking 2 di liga 2 Sistem ormasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan (Simkatmawa), dll.
  • Lisensi Baru dari BNSP untuk Lembaga Sertifikasi Profesi PI UPGRIS dengan ruang lingkup lisensi 22 skema sertifikasi

Tahun 2025 (sekarang), Universitas PGRI Semarang memasuki tahap Pre-Research University (2025-2029) yaitu UPGRIS memperkokoh proses pembelajaran yang sudah mapan dan semakin meningkatnya kuantitas serta kualitas penelitian berorientasi keunikan lokal (local genius based teaching), dengan penjaminan mutu berstandar internasional.