Mahasiswa KKN UPGRIS bersama Dawis Kelurahan Ngadirgo Kecamatan Mijen Kota Semarang olah rambutan menjadi selai, Minggu (28/1). Kegiatan ini ditujukan untuk ibu-ibu dawis agar dapat memanfaatkan potensi buah rambutan yang melimpah di daerah kelurahan Ngadirgo Kec Mijen Kota Semarang. Selama ini buah rambutan hanya bisa dikonsumsi tanpa diolah menjadi makanan yang menarik dan masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi rambutan dapat menimbulkan gatal di tenggorokan. Padahal, buah bernama latin Nephelium lappaceum jika diolah dengan baik sebenarnya ada banyak manfaat bagi tubuh manusia, seperti meningkatkan energi, mengurangi sembelit, bahkan dapat juga membantu menurunkan berat badan. Berbicara mengenai manfaat tentu buah rambutan juga banyak mengandung nutrisi yang bermanfaat pula bagi tubuh manusia, mulai dari kandungan vitamin C yang banyak, protein, serat hingga karbohidrat.
Salah satu warga Naimah mengatakan, “banyak warga sini belum tahu cara mengolah buah rambutan menjadi makanan menarik dan bermanfaat. Setahu saya cuma dimakan langsung dan dijual di pasar atau pengepul buah rambutan di pinggir jalan. Semoga dengan adanya inovasi olahan buah rambutan menjadi selai, dapat menyadarkan ibu-ibu dawis untuk mengolah rambutan menjadi makanan yang menarik dan bermanfaat, seperti selai rambutan misalnya,” tutur Naimah.
Selama ini ibu-ibu menganggap selai hanya terbuat dari olahan nanas, strawbery, dan markisa saja. Oleh karena itu, ibu-ibu dawis dibantu KKN UPGRIS membuat selai dengan olahan buah rambutan menjadi. Dengan adanya inovasi tersebut diharapkan ibu-ibu dawis tidak lagi hanya memakan dan menjual buah rambutan yang melimpah di kelurahan Ngadirgo.
Irfan selaku koordinator kelurahan mengatakan, awalnya kami sedikit ragu dengan program tersebut, akan tetapi kami “team KKN UPGRIS tetap optimis untuk mewujudkan masyarakat kelurahan mandiri dalam memanfaatkan potensi buah rambutan yang melimpah ini”, imbuh Ifan.
- 12 Feb
- 2019