Profesi menjadi tenis belum sepenuhnya dianggap sebagai peluang mendapatkan tambahan penghasilan. Padahal, tenis termasuk bidang yang bisa dimanfaatkan sebagai profesi sampingan yang menjanjikan. Tidak hanya atlet saja, wasit pun sangat diperlukan dalam perkembangan dunia olahraga.
Untuk itulah, Prodi Pendidikan Jasmani, Keolahragaan dan Rekreasi (PJKR) UPGRIS menangkap peluang tersebut dengan menyelenggarakan pelatihan bagi calon wasit bagi mahasiswa dan umum. Sebanyak 50 orang dari berbagai daerah mengikuti penataran wasit tenis lapangan tingkat dasar di kampus Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Jl Gajah Raya, Semarang, akhir pekan lalu. Agenda ini dihelat berkat kerja sama dengan Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti) Kota Semarang.
Dalam kesempatan tersebut, hadir wasit tenis nasional Petrus Widiyanto sebagai pembicara dalam pelatihan tersebut. Menurutnya, “saat ini kebutuhan wasit tenis lapangan sangat tinggi. Terlebih, banyak event atau pertandingan yang digelar baik di kota-kota di Jateng maupun wilayah lain.” Namun seringkali jumlah wasit yang ada tidak memadai.
”Event tersebut tentu juga membutuhkan wasit yang memiliki sertifikat atau standard Pelti. Maka pelatihan sepert ini bisa menjadi peluang bagi masyarakat yang berminat untuk menjadi pengadil pertandingan tenis,” ungkapnya sebelum pelatihan berlangsung. Selama dua hari (31-1), para peserta akan dilatih banyak hal tentang seluk beluk perwasitan. Hadir pula Yoyok Eko Prasetyo dan dosen PJKR UPGRIS sebagai pemateri..
Menjadi wasit tidaklah mudah karena harus betul-betul memiliki niat dan tekat untuk belajar. Selain memiliki kemampuan dasar atau teknis, juga mesti memiliki karakter dan mental yang kuat serta integritas yang bagus. ”Tekuni apa yang menjadi keinginan rekan-rekan sebagai wasit sehingga dapat memberikan manfaat dengan memelihara dan meningkatkan kemampuan dari masing-masing calon wasit,” tutupnya.
Panitia kegiatan Muhammad Nur didampingi Kepala Program Studi PJKR UPGRIS Agus Wiyanto menjelaskan pelatihan wasit tenis merupakan kali pertama digelar di kampus tersebut. Dalam agenda penataran wasit yang digelar oleh Hima PJKR UPGRIS tersebut, para peserta digembleng untuk menjadi wasit tenis profesional, mulai dari etika seorang wasit, teori dan praktek perwasitan.
”Kami ingin bahwa olahraga tenis ini bisa dinikmati semuanya, mulai dari atlet, pelatih dan juga wasit, sehingga dengan adanya penataran wasit ini, diharapkan muncul para wasit profesional di tingkat provinsi,” kata dia. Adapun pesertanya adalah para mahasiswa olahraga, guru olahraga dan para pecinta olahraga tenis.