Sukma Nur Ardini dosen program studi pendidikan bahasa Inggris Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) baru-baru ini berhasil meraih gelar doktor ilmu pendidikan bahasa Inggris di Pascasarjana UNNES. Judul disertasi The Effectiveness of Problem-Based Learning, Project-Based Learning, and Discovery Learning Techniques in Teaching Listening to Students with High and Low Critical Thinking mengantar Sukma raih gelar doktor ilmu pendidikan bahasa Inggris. Selama proses penelitian disertasi Sukma dibimbing promotor Prof Dr Dwi Rukmini MPd, kopromotor Prof Dr Warsono MA dan Dr Dwi Anggani Linggar Bharati MPd.
Disertasi dilatarbelakangi beberapa tahun terakhir, ada banyak diskusi mengenai “Keterampilan Abad 21”, tetapi masih sulit untuk mengidentifikasi bagaimana keterampilan ini dapat ditingkatkan. Kemajuan teknologi menyajikan konstruksi teoritis dan wawasan realistis dalam mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap di antara siswa dan guru. Dapat diasumsikan bahwa karakter pendidikan telah berubah dengan cepat.
Tuntutan pendidikan telah meningkat secara substansial karena keberhasilan perkembangan pendidikan di seluruh dunia sebagaimana World Economic Forum (2020) telah menyatakan bahwa pekerjaan masa depan memerlukan empat jenis keterampilan. Keterampilan tersebut diantaranya pemecahan masalah, manajemen diri, bekerjasama, penggunaan dan pengembangan teknologi. Keterampilan tersebut menjadi sangat dibutuhkan pada tahun 2025, yang merupakan keahlian yang akan datang dan harus tercermin dalam kehidupan siswa perguruan tinggi, termasuk latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Bursa kerja saat ini semakin membutuhkan kaum muda yang memiliki keahlian masa datang tersebut.
Sukma menjelaskan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan tiga teknik berbeda untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan siswa dengan berpikir kritis tinggi dan rendah. “Hal ini juga mempersiapkan lulusan pendidikan tinggi untuk menggunakan Future Skills guna mengatasi masalah dunia nyata untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan bersaing di pasar kerja saat ini. Hal ini juga menggugah pemikiran bagi Universitas PGRI Semarang, sebagai LPTK yang melahirkan calon guru untuk berkontribusi dalam tatanan pendidikan, khususnya di abad 21 dan Revolusi Industri 4.0.”tutur Sukma.
Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum menyampaikan bangga dan terima kasih kepada Sukma yang telah menyelesaikan kuliah doktor. “UPGRIS kali ini banyak menerima kembali dosen yang belajar doktoral. Hal ini merupakan capaian yang sangat membanggakan lembaga institusi. Semoga gelar doktor Sukma sebagai dosen bahasa Inggris di UPGRIS memberi dampak yang sangat baik bagi kemajuan UPGRIS,” imbuh Muhdi.