Menekuni bidang eksakta tak kemudian menjadikan seseorang menjadi tak kreatif. Contohnya adalah mahasiswa Pendidikan Matematika. Mahasiswa pendidikan matematika memerlukan kemampuan berpikir kreatif dalam merancang, memecahkan masalah, dan melaksanakan pembelajaran matematika.
Selain itu, mereka juga harus melaksanakan praktik pembelajaran di sekolah dengan wawasan yang luas dan ide-ide yang bervariasi untuk melaksanakan pembelajaran, serta memecahkan masalah matematika.
Hal itu disampaikan oleh F.X. Didik Purwosetiyono, F.X.D, dalam ujian terbuka disertasi yang berjudul “Profil Berpikir Kreatif Matematis Dalam Memecahkan Masalah Matematika Bagi Mahasiswa Calon Guru (Prospective Teachers) Matematika,” S3 Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan IPA Universitas Negeri Malang. Ujian diselenggarakan secara daring, 29 November 2021.
“Mahasiswa pendidikan matematika memerlukan kemampuan berpikir kreatif dalam merancang, memecahkan masalah, dan melaksanakan pembelajaran matematika. Mahasiswa pendidikan matematika yang melaksanakan praktik pembelajaran di sekolah, mereka hendaknya memiliki wawasan yang luas dan ide-ide yang bervariasi untuk melaksanakan pembelajaran, dan memecahkan masalah matematika,” ungkap Didik.
Hasil dari disertasinya, Didik menyimpulkan bahwa mahasiswa calon guru matematika memenuhi aspek berpikir kreatif matematis, baik pada aspek divergen, fluency, fleksibel, maupun kebaruan dalam memecahkan masalah matematika.
“Mahasiswa calon guru matematika menggunakan kemampuan eksplorasi dan investigasi untuk mengembangkan ide berpikir kreatif matematis dalam memecahkan masalah matematika.”
Penggarapan disertasi tersebut dibimbing oleh Prof. Dr. Cholis Sa’dijah, M.Pd.MA., Dr. Erry Hidayanto, M.Si., Tjang Daniel Chandra, M.Si.,Ph.D.