Pisang lebih dikenal masyarakat sebagai buah yang langsung dimakan, digoreng, dikukus begitu saja sehingga membuat pisang tidak memiliki daya jual tinggi. Tanaman pisang daerah dipedesaan lebih sering dibiarkan tidak terawat dan banyak diserang hama karena dirasa tidak laku dijual, kalaupun laku dengan harga murah tidak sesuai dengan tenaga perawatan.
Desa Rahtawu Kecamatan Gebog merupakan Desa Wisata di Kabupaten Kudus adalah salah satu desa yang berpotensi menghasilkan pisang, sedangkan masyarakat Rahtawu belum bisa memberdayakan buah pisang secara maksimal. Melihat potensi pisang yang begitu besar dan kaya manfaat, sedangkan masyarakat belum pandai berinovasi terhadap pengolahan pisang, sebagai perwujudan pengabdian kepada masyarakat dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), mahasiswa bersama dosen pembimbing PKM Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan inovasi pengolahan Pisang kepada masyarakat Desa Rahtawu. Tema kegiatan tersebut adalah a�?Pemberdayaan Kemandirian Finansial Kelompok PKK Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus melalui Pemanfaatan Pisang Menjadi Aneka Olahan Kue Basah dan Keringa�?.
Olahan kue basah dan kering yang dibuat terdiri dari nugget pisang aneka rasa, pisang caramel, dan keripik pisang aneka rasa yang merupakan terobosan baru sebagai bentuk pemanfaatan pisang menjadi produk makanan berdaya jual tinggi sebagai salah satu produk unggulan Desa Rahtawu. Tim PKM-M UPGRIS melakukan sosialisasi pengolahan pisang menjadi olahan kue basah dan kering bagi masyarakat di Desa Rahtawu pada Rabu (16/5).
a�?Dengan olahan kue basah dan kering ini kami harap bisa menambah perekonomian dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat Desa Rahtawu serta mampu menjadi ciri khas atau icon oleh-oleh dari Desa Rahtawu yang sekarang ini menjadi Desa Wisata di Kabupaten Kudus,a�? ujar Ibu Widya Kusumaningsih, selaku dosen pembimbing PKM-M UPGRIS.
a�?Selain sosialisasi, pelatihan dan pendampingan, kami juga membantu mengurus perijinan PIRT ke Dinas Kesehatan serta Hak Cipta atas produk tersebut sebagai oleh-oleh khas dari Desa Rahtawu,a�? imbuhnya.
Semetara itu, salah satu mahasiswa tim PKM-M UPGRIS Hengky Angga Saputra, juga mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut berkelanjutan dari pembuatan produk, pengemasan, hingga pemasaran baik manual maupun online. a�?Kegiatan sosialisasi ini akan dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan pengolahan pisang menjadi aneka olahan kue basah dan kering yang dilaksanakan setelah Idul Fitri nanti,a�? pungkasnya.
Pelaksanaan sosialisasi pengolahan pisang tersebut, mampu menarik minat masyarakat dan mendapat respons positif masyarakat dan dari pemangku kebijakan dalam hal ini Kepala Desa Rahtawu.
Harapan dari kegiatan ini, adalah menciptakan variasi makanan khas dari Kabupaten Kudus selain makanan khas yang sudah ada yaitu Jenang Kudus. Selain itu dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Kudus, khususnya masyarakat Desa Rahtawu.