Semarak kemeriahan mewarnai pentas seni, sekaligus penarikan delegasi mahasiswa prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas PGRI Madiun (Unipma) di Kampus I UPGRIS, Sidodadi, Semarang, Kamis (22/11).
Sebelumnya, tim mahasiswa Unipma tersebut selama dua bulan mengikuti program Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (Spada), dengan metode tatap muka di kampus UPGRIS. Untuk selanjutnya, mereka akan kembali ke kampus di Madiun, namun tetap mengikuti proses pembelajaran di UPGRIS melalui pembelajaran online, termasuk teleconference.
“Keberadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menawarkan potensi besar, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. TIK memberikan peluang dilakukannya pendidikan tinggi berjejaring (networked higher education) dan pembelajaran daring (online learning). Hal ini coba diwujudkan Direktorat Pembelajaran, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, meluncurkan program Spada,” papar Wakil Rektor I UPGRIS Dr Sri Suciati MHum, disela pelepasan.
Dipaparkan, dalam program Spada tersebut, perguruan tinggi (PT) penyelenggara menawarkan mata kuliah terbaik tertentu, untuk diikuti oleh mahasiswa dari perguruan tinggi lain. Sebelumnya, mata kuliah yang ditawarkan, terlebih dahulu diseleksi dan dipastikan kualitasnya oleh tim penjamin mutu (quality assurance team) yang telah ditunjuk oleh Direktorat Pembelajaran. “Setelah pembelajaran tatap muka selama kurang lebih dua bulan, nantinya akan dilanjutkan dengan pembelajaran kuliah daring melalui learning management system (LMS) Spada Indonesia atau melalui LMS Perguruan Tinggi Penyelenggara,” tambahnya.
Diterangkan, program Spada tersebut sangat berguna bagi mahasiswa, tidak hanya untuk mengembangkan keilmuan dan pengetahuan, namun juga bagus untuk mengembangkan karakter dan wawasan kebangsaan mahasiswa, dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai kurikulum.”Pertukaran mahasiswa seperti ini akan memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa, terutama dalam hal pembelajaran daring. Program ini pada dasarnya adalah model pendidikan terpadu yang memadukan antara pengembangan karakter, pendidikan multikultur dan wawasan kebangsaan,” tandasnya.
Suci menandaskan, kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan oleh Unipma Madiun, namun juga sebaliknya, delegasi mahasiswa UPGRIS juga melakukan kegiatan yang sama ke Unipma. “Melalui program Spada Ristekdikti penting untuk pengembangan karakter, wawasan budaya, konektivitas, serta kebangsaaan mahasiswa Indonesia. Melalui program tersebut seluruh mahasiswa Indonesia berkesempatan mengenyam pendidikan di kampus lain di sela perkuliahan mereka. Tidak hanya akademik, mereka juga akan mengikuti kegiatan pendamping atau nonakademik mulai dari budaya, olahraga, serta kepemimpinan,”pungkasnya, didampingi Kaprodi PGSD UPGRIS Joko Sulianto MPd.