UPGRIS Perkuat Mutu Jurnal Menuju Akreditasi Nasional dan Indeksasi Internasional

Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS) terus memperkuat upaya peningkatan mutu pengelolaan jurnal ilmiah. Upaya itu ditempuh melalui rangkaian program pendampingan, pelatihan, dan kolaborasi strategis. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen kampus untuk mendorong jurnal-jurnalnya meraih akreditasi nasional yang lebih tinggi sekaligus menembus indeksasi internasional.

Wakil Rektor IV UPGRIS, Prof. Dr. Nur Khoiri, M.T., M.Pd., menegaskan bahwa penguatan kualitas jurnal bukan sekadar kebutuhan administratif, melainkan bagian penting dalam mendukung pengembangan kapasitas dosen serta daya saing institusi. Seluruh perguruan tinggi yang tergabung dalam Forum Komunikasi (Forkom) Jawa Tengah telah memiliki jurnal, namun mutu dan tata kelolanya masih sangat bervariasi..

“UPGRIS saat ini sudah memiliki satu jurnal yang berhasil menembus indeks Scopus. Namun, jurnal-jurnal lain masih memerlukan pembenahan agar dapat menyusul capaian tersebut,” ujar Prof. Nur Khoiri usai membuka workshop bertema Peningkatan Kualitas Pengelolaan Jurnal Menuju Jurnal Bereputasi Internasional di Kampus IV UPGRIS, Rabu (10/12/2025). Kegiatan ini digelar oleh LPPM UPGRIS bekerja sama dengan Forkom LPPM Perguruan Tinggi Jawa Tengah.

Ia menjelaskan bahwa peningkatan kualitas jurnal merupakan tantangan bersama, terutama di tengah tuntutan dunia akademik yang semakin ketat. Karena itu, UPGRIS mengambil sejumlah langkah strategis, mulai dari mengirim pengelola jurnal mengikuti workshop, memberikan pelatihan intensif, hingga menghadirkan editor jurnal bereputasi sebagai narasumber pendamping.

“Kami aktif mengirim tim pengelola jurnal ke berbagai forum penguatan kapasitas. Selain itu, kami juga mengundang pengelola jurnal yang telah berpengalaman agar mereka dapat berbagi praktik terbaik kepada tim internal,” tambahnya.

Ketua LPPM UPGRIS, Prof. Wiyaka, menuturkan bahwa fokus utama kampus saat ini adalah memperkokoh sistem pengelolaan jurnal secara internal agar semakin banyak jurnal yang mampu memenuhi standar akreditasi nasional dan lolos indeksasi internasional. Menurutnya, dukungan universitas sangat besar, baik dalam bentuk fasilitas, pendanaan, maupun supervisi langsung terhadap proses peningkatan kualitas.

Ia menyebut bahwa untuk level nasional, prioritas UPGRIS adalah mendorong peningkatan peringkat Sinta bagi jurnal-jurnal yang sudah terakreditasi, sekaligus menambah jumlah jurnal yang masuk daftar Sinta. Saat ini, UPGRIS telah memiliki 56 jurnal terakreditasi Sinta, dan LPPM menargetkan adanya peningkatan minimal 25 persen dari jumlah jurnal yang belum terakreditasi pada tahun berjalan.

Adapun untuk level internasional, target utama adalah memperoleh pengakuan dari indeks bereputasi global seperti Scopus. Dua jurnal UPGRIS saat ini sedang dalam proses penilaian untuk masuk Scopus, dan kampus berharap keduanya dapat lolos sehingga semakin menguatkan reputasi institusi dalam publikasi ilmiah.

“Proses indeksasi internasional membutuhkan konsistensi dan manajemen yang kuat. Kami optimis dua jurnal yang sedang diproses dapat diterima,” ujar Prof. Wiyaka.