Dunia industri dan dunia kerja kini lebih membutuhkan lulusan yang memiliki inisiatif, adaptasi, kerja sama, pengambilan keputusan, kreatifitas , inovasi, komunikasi, dan disiplin. Sebab, jika integritas seperti ini tidak akan pernah tergerus oleh zaman, dan dibutuhkan kapanpun. Hal ini ditegaskan Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Dr Muhdi, saat menyampaikan pidato pada wisuda ke-66 di Balairung kampus UPGRIS, Sabtu (15/2/2020). Menurut Muhdi revolusi Industri 4.0 bukan hanya sekedar perkembangan teknologi, melainkan soal kemajuan berpikir manusia itu sendiri. Teknologi hanyalah alat, maka tidak akan bermanfaat tanpa manusia yang memiliki kemajuan berfikir dalam menggunakannya.
“Bagi saudara yang akan memilih profesi guru, tanggung jawab terbesar adalah mengubah cara berpikir generasi masa depan. Guru harus mengubah pola pikir dari sebagai satu-satu sumber ilmu menjadi fasilisator, dari metode yang lebih banyak menghafal dan mengingat menjadi mengajak siswa memahami, bernalar, dan mempraktikkan semua hal dalam kehidupan sehari-hari,” papar dia. Terlebih, lanjut Muhdi, para lulusan ini menjadi bagian ketika Indonesia memperoleh bonus demografi yakni mulai tahun 2020- 2035, dan puncaknya pada tahun 2030. Bonus demografi ini tercermin dari angka rasio ketergantungan dimana komposisi penduduk Indonesia akan didominasi oleh kelompok usia produktif yang bakal menjadi mesin pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Dengan demikian mulai tahun 2020 ini hingga tahun 2035 dimana saudara sedang pada usia sangat peroduktif yaitu berkisar usia 23-38 tahun, yang akan sangat menentukan apakah Indonesia mampu memanfaatkan bonus demografi dan menjadikan Indonesia sebagai negara terbesar ke 5 dunia pada tahun 2045, dan saudara mampu menjadi pelaku dan menikmati dengan kesuksesan, atau justru sebaliknya,” tandasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, UPGRIS sebagai LPTK sejak tahun 2016 menjadi LPTK Swasta pertama di Jateng dan pertama di Indonesia bersama 23 PTN dan PTS se Indonesia menjadi penyelanggara PPG Prajabatan SM 3T dan Bersubsidi, serta PPG Pra Jabatan Mandiri, setelah sejak tahun 2009 melaksanakan PPG dalam Jabatan. Disamping itu sejak tahun 2017 UPGRIS masuk 100 besar PT terbaik non Politeknik, dari sekita 4.500 PTN/PTS lebih di Indonesia, dan 10 besar PTN/PTS terbaik di Jawa Tengah. Sebagai perguruan tinggi yang tugasnya melaksanakan tri darma, dalam bidang Penelitian UPGRIS menempati urutan 66 terbaik Nasional PTN/PTS, 10 besar PTN/PTS Klaster Utama, 10 besar PTN-PTS dan 5 besar PTS di Jawa Tengah. “Dalam dharma Pengabdian Masyarakat UPGRIS menempatkan diri di posisi 23 terbaik PTN/PTS se Indonesia, dan 5 besar PTN-PTS dan terbaik PTS di Jawa Tengah,” ujarnya. Disi lain dalam Kinerja Kemahasiswaan UPGRIS menempati posisi 27 terbaik PTN/PTS se Indonesia dan terbaik 1 PTS Jawa Tengah. Disamping itu UPGRIS juga masuk 100 besar versi webometrics. Pada acara kali ini, diwisuda sebanyak 814 wisudawan dari 19 prodi dari 5 fakultas untuk jenjang S1 dan S2.