Fine Reffiane berhasil mempertahankan desertasinya dalam ujian terbuka yang diselenggarakan di Universitas Negeri Semarang pada 17 Juni 2020, di Gedung pascasarjana Unnes, Sampangan.
Fine berhasil meraih IPK 3,98 dengan desertasi berjudul Model Hybrid Learning Dengan Pendekatan Etno-Stem pada Peningkatan Hasil Belajar dan Keterampilan Abad XXI Mahasiswa Kependidikan.
Dalam desertasinya, Fine meneliti bagaimana peningkatan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, berkomunikasi, bekerjasama dan hasil belajar serta tanggapan mahasiswa pada penerapan Model Hybrid Learning dengan Pendekatan Etno-STEM.
Pendekatan Etno-STEM adalah memadukan tema pembelajaran di kelas dengan disesuaikan dengan bidang kajian keilmuan yang sesuai dengan mata kuliah. Desain Model Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Etno-STEM berbantu hybrid learning untuk meningkatkan keterampilan abad XXI.
Dengan raihannya tersebut, Fine menjadi doktor ke 111 di UPGRIS dan bersiap untuk terus memberikan ilmunya kepada mahasiswa.